KISWAH (Arrahmah.com) – Sumber militer mengatakan kepada Zaman Alwasl bahwa serangan udara pada Senin lalu telah berhasil memukul sistem pertahanan terkuat rezim Suriah.
Sumber yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan serangan pertama menghantam Brigade 91, yang berafiliasi dengan Divisi Pertama di utara kota Kiswah, target semacam itu menjadi tempat favorit “Israel” untuk dihantam, dengan klaim bahwa itu adalah benteng utama bagi Garda Revolusi Iran dan milisi sekutu.
Serangan udara “Israel” di dekat Damaskus dan di provinsi Homs pada Ahad malam menewaskan sembilan pejuang asing pro-rezim dan enam warga sipil, termasuk tiga anak, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau perang Suriah yang berpusat di Inggris, lansir Zaman Alwasl (4/7/2019).
Jamraya, juga dihantam oleh “Israel”, pegunungan di utara ibu kota yang dulunya merupakan gudang senjata kimia milik rezim Bashar Asad dan sebuah kantong rahasia untuk militan “Hizbullah” serta markas Pusat Penelitian Ilmiah rezim.
Sistem rudal Pantsir, sistem rudal permukaan-ke-udara jarak menengah (Pantsir-S1), yang terletak di dekat kota Al-Dimass juga hancur.
Rudal “Israel” menghantam Batalion Teknis Brigade Pertahanan Udara ke-77 di dekat kota Sahnaya.
Depot untuk rudal darat-ke-permukaan di Brigade 549 di Gunung Salh Al Tayer juga diserang, yang menewaskan 5 tentara.
Sebuah benteng untuk milisi “Hizbullah” di desa Flita di perbatasan Libanon juga tak luput dari serangan “Israel”, masih menurut sumber. Meskipun ada laporan kerugian besar, Iran telah mengklaim tidak ada korban dalam serangan-serangan tersebut.
Rezim Suriah pada Selasa menuduh “Israel” melakukan terorisme setelah serangan udara dilancarkan.
Di provinsi Homs tengah, serangan “Israel” menghantam Brigade ke-84, yang berafiliasi dengan Divisi 18 di Gurun Suriah. Setidaknya 6 pasukan tentara tewas dan belasan lainnya terluka.
“Israel” menabrak sebuah pabrik di kota industri Hassia. Satu warga sipil tewas dan empat lainnya luka-luka.
Tiga tentara tewas dalam serangan udara “Israel” di pos militer di kota Talkalakh dekat perbatasan Libanon. Kota ini diyakini dikendalikan oleh milisi “Hizbullah”.
Sebuah pusat penelitian militer yang dijalankan oleh Iran di pedesaan Homs dihancurkan. Pusat itu digunakan untuk mengembangkan sistem rudal, menurut sumber itu.
Juga di Homs, serangan udara “Israel” menghantam Brigade Elektronik Kedua dan kendaraan komando di barat kota.
Zaman AlWasl memperoleh gambar satelit untuk situs yang hancur. (haninmazaya/arrahmah.com)