GAZA (Arrahmah.id) – Setidaknya 20 warga Palestina tewas ketika serangan udara ‘Israel’ menghantam daerah ‘zona aman’ Al-Mawasi di sebelah barat Khan Yunis di Gaza selatan pada Rabu (4/12/2024).
Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melaporkan bahwa pesawat ‘Israel’ menargetkan tenda-tenda warga Palestina yang mengungsi dan fasilitas penyimpanan makanan. “Pendudukan tahu betul bahwa hanya ada warga sipil di daerah Al-Mawasi,” kata juru bicara Pertahanan Sipil Mahmoud Basal kepada Al Jazeera.
Horrific scenes unfolded following the massacre committed by the Israeli occupation when airstrikes targeted the tents of displaced Palestinians in the Al-Mawasi area in Khan Yunis, southern Gaza Strip. pic.twitter.com/hSqBEOMlXC
— Quds News Network (@QudsNen) December 4, 2024
Al-Mawasi ditetapkan sebagai “zona aman kemanusiaan” oleh ‘Israel’ pada Oktober 2023 di bawah tekanan internasional. Sejak saat itu, kamp tenda darurat tersebut telah menjadi salah satu daerah yang paling padat di Gaza, tempat lebih dari dua juta orang telah mengungsi.
Kamp tersebut telah diserang sedikitnya delapan kali oleh tentara ‘Israel’ sejak Mei, yang menyebabkan ratusan korban jiwa.
Pasukan ‘Israel’ terus meningkatkan serangan mereka terhadap warga sipil yang mengungsi di Gaza, menewaskan sedikitnya 70 orang di daerah kantong yang terkepung itu sejak Rabu fajar.
Sementara itu, setidaknya 10 warga Palestina tewas di Kota Gaza, tempat ‘Israel’ melancarkan operasi “sabuk tembak” di blok permukiman. Lima orang lainnya – empat di antaranya anak-anak – tewas akibat serangan pesawat nirawak ‘Israel’ di kamp pengungsi Nuseirat.
Kekerasan juga meningkat di Gaza utara, tempat ‘Israel’ terus maju dengan pemusnahan brutal dan pengusiran paksa.
“Pasukan pendudukan memaksa orang-orang untuk mengungsi dari tempat perlindungan terakhir di Beit Lahia, Jalur Gaza utara. Tentara pendudukan memerintahkan evakuasi tempat perlindungan melalui pengeras suara di pesawat quadcopter di Beit Lahia,” wartawan Palestina Anas al-Sharif melaporkan pada Rabu malam (4/12).
Dalam semalam, Beit Lahia menjadi sasaran serangan luar biasa kejam saat pasukan ‘Israel’ menanam dan meledakkan ranjau serta tong peledak di antara bangunan untuk mengusir paksa keluarga-keluarga yang tersisa.
🚨 The israeli occupation unleashed fire belts on Gaza City, after forcing them to move there from Beit Lahia.
At least 10 martyrs and 50 wounded.#GazaGenocide
Sources: @hamza198708 (TG) hamza20300
Gaza Civil Defence Spokesman Mahmoud Saber Basal (TG) m_s_basal pic.twitter.com/vhJColEg6K
— OpenBorders4Aid ⛑️ (@OpenBorders4Aid) December 4, 2024
Pertahanan Sipil Gaza menggambarkan Beit Lahia sebagai “tidak dapat dihuni” dan menyatakan bahwa 60.000 warga Palestina berisiko meninggal.
Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara juga menjadi sasaran serangan gencar tentara ‘Israel’. Pada Rabu (4/12), pasokan oksigen rumah sakit itu sepenuhnya terputus setelah menjadi sasaran pasukan ‘Israel’.
Quadcopter ‘Israel’ juga menjatuhkan granat berisi pecahan peluru ke “siapa saja yang bergerak.”
Footage captures the moment an Israeli drone drops grenades on areas near Kamal Adwan Hospital in northern Gaza Strip earlier today. pic.twitter.com/Ctu0uxufSI
— Quds News Network (@QudsNen) December 4, 2024
“Pesawat nirawak menjatuhkan bom berisi serpihan yang melukai dan membahayakan siapa pun yang bergerak. Rumah Sakit Kamal Adwan telah menjadi sasaran serangan brutal oleh pesawat nirawak, dan sekali lagi, pendudukan memfokuskan serangannya pada tim medis … Mengapa kami menjadi sasaran kebrutalan seperti itu? Setiap hari, rumah sakit menjadi sasaran secara sistematis,” kata Direktur Rumah Sakit Dr. Hussam Abu Safia pada Selasa (3/12). (zarahamala/arrahmah.id)