BAGHDAD (Arrahmah.id) – Serangan udara Irak menewaskan sembilan kombatan yang diduga anggota ISIS, termasuk empat warga Libanon, sebagai pembalasan atas serangan ISIS ke barak tentara Irak awal bulan ini, kata para pejabat pada Ahad (30/1/2022).
Orang-orang bersenjata ISIS di Irak menerobos barak di distrik pegunungan al-Azim di luar kota Baqouba pada 21 Januari, membunuh seorang penjaga dan menembak mati 11 tentara saat mereka tidur. Itu adalah salah satu serangan paling berani oleh gerilyawan dalam beberapa pekan terakhir dan terjadi di tengah meningkatnya kekerasan yang memicu kekhawatiran kelompok itu telah dihidupkan kembali.
Yehia Rasool, juru bicara panglima tertinggi Irak, mengatakan ruang operasi militer gabungan dan angkatan udara mengidentifikasi sel di balik serangan itu ketika para anggotanya bersembunyi di al-Azim, utara Baghdad.
Tiga serangan udara diluncurkan yang menewaskan sembilan militan, katanya.
Seorang pejabat keamanan mengatakan kepada The Associated Press bahwa empat di antara yang tewas adalah warga Libanon, penduduk asli kota utara Tripoli. Dia berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan wartawan.
TV Al-Jadeed Libanon memberikan angka kematian yang lebih tinggi, mengatakan bahwa lima orang Libanon tewas di Irak. Seorang anggota keluarga memohon dalam siaran tersebut kepada pihak berwenang Libanon untuk memfasilitasi pengembalian jenazah.
Juga pada Ahad (30/1), unit anti-terorisme Irak melakukan kampanye inspeksi di tujuh penjara di Irak yang menahan militan ISIS. Langkah itu dilakukan setelah serangan penjara yang dilakukan militan ISIS di timur laut Suriah yang berlangsung selama lebih dari seminggu.
Serangan terhadap penjara di provinsi Hasakah di timur laut Suriah dilakukan oleh sekitar 200 gerilyawan yang bergabung dengan narapidana, menyebabkan puluhan orang tewas sementara sejumlah tersangka melarikan diri.
Pada Ahad, Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS mengumumkan akhir operasi penyisiran di penjara “dengan menghilangkan kantong terakhir di asrama utara di mana teroris (ISIS) telah dibarikade.”
Serangan pada 20 Januari dilakukan terhadap selusin fasilitas penahanan terbesar di Suriah yang menampung para militan. Lebih dari 3.000 tersangka militan ISIS, termasuk lebih dari 600 anak di bawah umur, ditahan di sana. SDF yang dipimpin Kurdi mengatakan sebagian besar narapidana dan militan telah menyerah, dan puluhan lainnya tewas. (haninmazaya/arrahmah.id)