IDLIB (Arrahmah.com) – Sedikitnya 10 orang dilaporkan gugur termasuk tiga anak dan empat perempuan dalam serangan udara pengecut di sebuah rumah sakit di provinsi idlib yang dikuasai oleh Mujahidin Suriah.
Reporter Al Jazeera, Adhan Abu Hossam yang melaporkan langsung dari lokasi serangan di Meles, sekitar 15 kilometer dari kota Idlib, mengatakan serangan pada Sabtu (6/8/2016) meninggalkan banyak orang dalam kondisi kritis.
“Kehancuran dimana-mana. Rumah sakit ini telah ditargetkan dengan empat serangan udara berturut-turut,” ujar Abu Hossam, menambahkan bahwa tim penyelamat terus mencari korban, lansir Al Jazeera pada Ahad (7/8).
Kelompok-kelompok kemanusiaan telah berulangkali menyeru untuk menghentikan serangan pada fasilitas medis.
Kelompok oposisi Suriah mengatakan pasukan rezim Asad dan Rusia sengaja menargetkan bangunan medis.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, juga melaporkan serangan udara, namun mereka belum menentukan apakah itu jet tempur Rusia atau rezim Asad yang telah menargetkan rumah sakit.
“Rumah sakit saat ini benar-benar menghentikan pelayanan. Menurut dokter yang bekerja di sini, rumah sakit melayani sekitar 70.000 orang di daerah ini,” lanjut Abu Hossam.
“Ini bukan satu-satunya rumah sakit yang ditargetkan oleh serangan udara rezim dan Rusia hari ini.”
“Mereka juga menargetkan rumah sakit di Sarmin (juga di provinsi Idlib) dan kini menghentikan pelayanan. Rumah sakit lainnya telah ditargetkan dalam beberapa hari terakhir,” ungkapnya.
Komunitas Medis Suriah Amerika (SAMS), sebuah organisasi amal medis, mengatakan bahwa Juli merupakan bulan terburuk bagi serangan terhadap pusat-pusat medis sejak awal konflik Suriah lima tahun silam.
“Terdapat 43 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Suriah sepanjang Juli, lebih dari satu serangan setiap harinya,” ujar pernyataan SAMS. (haninmazaya/arrahmah.com)