DAMASKUS (Arrahmah.com) – Korban tewas akibat serangan udara di distrik Deir Al-Asafir, tenggara Damaskus, mencapai 33 orang, sebagian besar anak-anak dan perempuan, ujar laporan kelompok pemantau perang Suriah.
Serangan yang terjadi pada Kamis (31/3/2016) menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) dilakukan oleh jet tempur Suriah, terjadi di tengah “gencatan senjata” di Suriah antara rezim Nushairiyah dengan lawan-lawannya, namun tidak termasuk Jabhah Nushrah dan ISIS, lansir Zaman Alwasl pada Jum’at (1/4).
Serangan itu secara sengaja menargetkan warga sipil yang berada di wilayah yang dikendalikan oleh pejuang Suriah.
Daerah Ghautah Timur yang terletak di timur Damaskus di mana distrik Deir Al-Asafir berada, telah berada di luar kendali rezim Nushairiyah sejak awal revolusi yang pecah lima tahun silam. Daerah ini dikontrol oleh faksi-faksi yang berbeda, termasuk Jabhah Nushrah.
Dalam update informasi, SOHR melaporkan bahwa 12 anak dan 9 perempuan, seorang guru dan seorang relawan tanggap darurat berada di antara korban tewas di Deir Al-Asafir.
Walid Ghourani, anggota “White Helmet”, organisasi relawan penyelamat dilaporkan meninggal dunia ketika salah satu ambulans dihantam serangan udara.
Rekaman video dari lokasi kejadian memperlihatkan relawan “white Helmet” mengangkat tandu dan bergegas melewati puing-puing untuk mengevakuasi korban.
Serangan juga menghancurkan markas “White Helmet” di Deir Al-Asafir, dimana video menunjukkan markas tersebut terbakar.
SOHR mengatakan pasukan rezim telah berusaha mengepung Deir Al-Asafir yang merupakan rumah bagi sedikitnya 2.700 keluarga. (haninmazaya/arrahmah.com)