SANA’A (Arrahmah.com) – Pesawat-pesawat tempur koalisi pimpinan Saudi yang mengklaim memerangi milisi Syi’ah Houtsi di Yaman masih melancarkan serangan udara dan menghantam beberapa provinsi termasuk ibukota, Sana’a.
Serangan pada Ahad (26/4/2015) dimulai tepat setelah tengah malam, ujar para pejabat, menghantam sebuah pangkalan militer yang dikenal sebagai gudang senjata di pinggiran Sana’a, serta situs di dekat istana presiden di mana senjata dipindahkan,
ujar laporan Al Jazeera.
Terdapat sedikitnya lima serangan udara terhadap posisi militer dan daerah di dekat kompleks istana presiden di ibukota yang dikuasai oleh Houtsi, sedangkan kapal perang asing melepaskan tembakan ke posisi milisi Houtsi di dekat kota pelabuhan komersial utama, kota Aden, ujar kesaksian warga.
“Ledakan begitu besar hingga mengguncang rumah, membangunkan kami dan anak-anak kami. Hidup benar-benar menjadi tak tertahankan di kota ini,” ujar seorang warga Sana’a yang menyebut dirinya bernama Jamal kepada kantor berita Reuters.
Serangan udara juga menargetkan posisi Syi’ah Houtsi di Aden saat pertempuran jalanan meletus antara Houtsi dan pasukan loyalis presiden Mansour Hadi.
Serangan udara mendukung milisi lokal di darat dalam bentrokan di dekat bandara internasional Aden.
Sementara itu, Iran mengatakan pada Ahad (26/4) bahwa kapal angkatan lautnya akan tetap berada di Teluk Aden untuk setidaknya beberapa bulan ke depan, sebuah sikap yang meningkatkan “kekhawatiran” AS bahwa Teheran mungkin berusaha untuk memasok senjata canggih untuk Houtsi.
Di hari yang sama, pasukan pro-Saleh bertempur melawan suku-suku bersenjata di provinsi Marib di mana serangan udara koalisi juga melanda daerah tersebut.
Di provinsi selatan Dalea, pasukan pro-Hadi mengklaim mereka telah berhasil merebut kembali beberapa daerah pedesaan dari milisi Syi’ah Houtsi setelah pertempuran selama berjam-jam yang mendapat bantuan serangan udara. Pertempuran tersebut meninggalkan sekitar 25 anggota Syi’ah Houtsi dan enam pasukan pro-hadi tewas.(haninmazaya/arrahmah.com)