MOGADISHU (Arrahmah.id) – Serangan udara AS di Somalia menewaskan 27 pejuang Asy Syabaab, militer Amerika mengatakan pada Rabu (21/9/2022), Anadolu News Agency melaporkan.
“Serangan udara itu dilakukan pada 18 September atas permintaan Pemerintah Federal Somalia, terhadap ‘teroris’ Asy Syabaab yang menyerang pasukan Tentara Nasional Somalia di dekat Buulobarde,” kata Pemimpin pasukan AS untuk Afrika dalam sebuah pernyataan.
Tidak ada warga sipil yang terluka, tambahnya.
“Serangan defensif memungkinkan Tentara Nasional Somalia dan pasukan Misi Transisi Uni Afrika di Somalia (ATMIS) untuk mendapatkan kembali inisiatif dan melanjutkan operasi untuk menyerang Asy Syabaab di wilayah Hiran di Somalia tengah,” kata pernyataan itu.
“Operasi ini adalah operasi ofensif gabungan Somalia dan ATMIS terbesar dalam lima tahun.”
Kekerasan telah meningkat di wilayah Hiran bulan ini, karena pihak berwenang telah melibatkan penduduk setempat dalam upaya untuk merebut kembali desa-desa dari Asy Syabaab.
Penduduk melaporkan pertempuran sengit antara pasukan Somalia dan para pejuang di Booco pekan ini, sementara pejabat senior militer mengatakan kepada Anadolu Agency pada Rabu (21/9) bahwa ada korban di kedua belah pihak.
Booco, sebuah kota strategis yang terletak sekitar 55 kilometer (35 mil) arah timur ibu kota Hiran, Beledweyne, telah berada di bawah kendali Asy Syabaab selama lebih dari 13 tahun.
Somalia telah bergulat dengan meningkatnya ketidakamanan selama bertahun-tahun dan Asy Syabaab menjadi salah satu ancaman utama di negara Tanduk Afrika itu.
Setidaknya sejak 2007, kelompok gerilyawan ini terus melancarkan kampanye mematikan terhadap pemerintah Somalia dan pasukan internasional.
PBB juga telah memperingatkan meningkatnya ketidakstabilan di negara itu, dengan laporan berkalanya di Somalia tahun ini merinci serangan oleh kelompok Asy Syabaab dan pro-ISIS.
Setidaknya ada 1.518 korban sipil – 651 tewas dan 867 terluka – dalam serangan kelompok bersenjata di Somalia pada 2018, diikuti oleh 1.459 – 591 tewas dan 868 terluka – pada 2019, menurut PBB. (ZarahAmala/Arrahmah.id)