SANA’A (Arrahmah.id) – Serangan udara Amerika Serikat telah menewaskan sedikitnya empat orang di Sana’a, Yaman, menurut Kementerian Kesehatan.
Serangan terhadap ibu kota pada Ahad (6/4/2025) menghantam sebuah rumah dan melukai lebih dari 20 orang lainnya, termasuk empat wanita dan anak-anak, menurut sumber-sumber lokal.
Pesawat tempur AS melancarkan tiga serangan udara lainnya di daerah Al Jabal al Aswad di distrik Bani Matar, sebelah barat ibu kota. Tidak ada rincian yang tersedia mengenai korban jiwa, lansir Al Jazeera.
Sebelumnya, pihak Houtsi mengatakan serangan udara AS menewaskan sedikitnya dua orang semalam di kubu Houtsi, Saada, dan melukai sembilan orang.
Rekaman yang ditayangkan oleh saluran berita satelit Al Masirah milik Houtsi menunjukkan serangan tersebut meruntuhkan apa yang tampak seperti bangunan dua lantai.
Kampanye serangan udara yang intens di Yaman di bawah Presiden AS Donald Trump telah menargetkan kelompok yang berpihak pada Iran tersebut atas serangan Houtsi terhadap pengiriman di Laut Merah. Kelompok Yaman tersebut telah melakukan serangan sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina selama perang “Israel” di Gaza.
Puluhan orang di Yaman telah tewas dalam serangan terbaru AS sejak Trump memerintahkan serangan itu dilanjutkan bulan lalu. Warga sipil menjadi sasaran, keluarga-keluarga terlantar, lokasi-lokasi militer hancur, dan tentara-tentara terbunuh.
Gedung Putih mengatakan sejauh ini telah terjadi lebih dari 200 serangan.
Serangan AS dimulai setelah Houtsi mengatakan mereka berencana untuk melanjutkan penargetan kapal-kapal yang terkait dengan “Israel” karena “Israel” memblokir bantuan yang memasuki Jalur Gaza dan dimulainya kembali perang, yang mengakhiri gencatan senjata selama enam minggu pada 18 Maret.
Houtsi menargetkan lebih dari 100 kapal dagang dengan rudal dan drone dari November 2023 hingga Januari tahun ini. (haninmazaya/arrahmah.id)