PRAHA (Arrahmah.com) – Para Rabi atau pemuka agama Yahudi dari seluruh Eropa berkumpul minggu ini di Praha, Republik Ceko untuk menghadiri konferensi bela diri dan pelatihan pertolongan pertama. Konfrensi ini digelar menyusul terjadinya penyerangan dan sentimen anti-semit yang semakin meningkat di Eropa.
Sebagaimana dilansir oleh The Independent, Rabu (25/2), acara tahunan ini digelar oleh Pusat Kerabian Eropa dan Asosiasi Yahudi Eropa, setelah peristiwa penyerangan terhadap supermarket kosher di Paris bulan lalu dan penembakan di luar sinagoga di Kopenhagen awal bulan ini.
Di awal sesi pelatihan bela diri, para rabi diberikan masing-masing sebilah pisau. Mereka diajarkan bagaimana membela diri dalam sebuah penyerangan, termasuk serangan bersenjata.
Selain itu, mereka diajarkan pertolongan pertama korban penyerangan, di antaranya cara menangani luka akibat serangan.
“Ketika kami melihat tingkat anti-semit di Eropa, ketika kami melihat tingkat kebencian di Eropa, ketika kami melihat kurangnya kepemimpinan di pemerintah Eropa untuk melawan anti-semit dan teror, kami tidak terkejut dengan adanya serangan itu,” kata Rabi Menachem Margolin, kepala Asosiasi Yahudi Eropa.
Margolin mengatakan bahwa latihan bela diri dan pertolongan pertama adalah “pengetahuan dasar yang diperlukan.”
Dia juga mengatakan bahwa acara itu digelar karena pemerintah Eropa kurang melindungi komunitas Yahudi. Nantinya pelatihan ini juga akan dilakukan di negara-negara Eropa lainnya.
“Kami mendesak pemerintah Eropa melakukan sesuatu dan kami tidak mendapatkan respon yang sebenarnya dari mereka,” kata Margolin.
Margolin mendesak seluruh organisasi Yahudi di Eropa untuk mendapat perlindungan polisi selama 24 jam. Jika hal ini tidak bisa lakukan, pemerintah Eropa harus memperbolehkan para penjaga situs Yahudi untuk dipersenjatai.
Binyomin Jacobs, kepala rabbi Belanda, mengatakan bahwa pelatihan bela diri sangat mereka perlukan. “Ini sangat penting. Saya sangat senang sekaligus sedih karena hal ini diperlukan,” kata pria 66 tahun itu.
Bulan lalu, jajak pendapat youGov menunjukkan bahwa lebih dari 2.200 Yahudi di Inggris mengaku bahwa dalam dua tahun terakhir sikap anti-semit di negara itu semakin meningkat dengan pesat pesat.
(ameera/arrahmah.com)