URUZGAN (Arrahmah.com) – Pejuang Imarah Islam Afghanistan (Taliban), meluncurkan gelombang serangan terhadap pos pemeriksaan keamanan di Afghanistan selatan, menewaskan sedikitnya 28 polisi Afghanistan, menurut pernyataan pejabat.
Zelgai Ebadi, juru bicara gubernur Uruzgan, mengklaim pejuang Taliban menawarkan 28 polisi Afghanistan pulang ke rumah jika mereka menyerah pada Selasa malam (22/9/2020), “tetapi setelah mengambil senjata mereka, Taliban membunuh mereka semua”.
Seorang juru bicara Taliban, Qari Mohammad Yousuf Ahmadi, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan mengatakan kelompok bersenjata melakukan serangan itu setelah polisi di daerah tersebut menolak untuk menyerah kepada para pejuang, lansir Al Jazeera (23/9).
Pejabat lokal lainnya, yang berbicara tanpa menyebut nama, menyebutkan korban sedikitnya 28 petugas polisi, menambahkan bahwa tiga orang lainnya berhasil melarikan diri.
Bala bantuan tidak dapat mencapai pos-pos terdepan untuk menyelamatkan petugas polisi, tetapi Ebadi mengklaim pasukan keamanan Afghanistan kemudian merebut kembali pos pemeriksaan.
Kekerasan terjadi ketika para pemimpin Taliban dan negosiator yang ditunjuk pemerintah Afghanistan memulai pembicaraan damai yang telah lama tertunda di Qatar awal bulan ini.
Negosiasi dimaksudkan untuk mengakhiri pertempuran dan menetapkan rencana pasca perang.
Selama negosiasi di Qatar, kedua belah pihak telah menghabiskan lebih dari seminggu untuk memutuskan agenda dan cara kedua belah pihak akan melakukan negosiasi.
Pemerintah Afghanistan dan AS telah menyerukan pengurangan kekerasan saat pembicaraan diadakan, tetapi Taliban mengatakan tidak akan berkomitmen untuk pengurangan sampai ketentuan gencatan senjata dinegosiasikan dan masalah kepercayaan di kedua belah pihak diselesaikan. (haninmazaya/arrahmah.com)