KRAMATORSK (Arrahmah.id) – Sebuah rudal Rusia menghantam restoran di kota Kramatorsk, Ukraina timur, pada Selasa (27/6/2023), menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai 56 orang, kata layanan darurat, saat kru penyelamat menyisir reruntuhan untuk mencari korban.
Rudal kedua menghantam sebuah desa di pinggiran Kramatorsk, melukai lima orang, namun korban terbanyak berada di restoran, di mana sedikitnya tiga anak termasuk di antara korban tewas.
“Tim penyelamat sedang bekerja di reruntuhan bangunan yang hancur dan mencari orang-orang yang mungkin masih berada di bawahnya,” kata pejabat layanan darurat di aplikasi pesan Telegram.
Sebuah rudal Rusia juga menghantam sekelompok bangunan di Kremenchuk, sekitar 375 km (230 mil) barat di Ukraina tengah, tepat setahun setelah serangan di sebuah pusat perbelanjaan di sana yang menewaskan sedikitnya 20 orang. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam serangan terbaru ini, lansir Reuters (27/6).
Di Kramatorsk, sebuah kota yang sering menjadi sasaran serangan Rusia, para pekerja darurat bergegas masuk dan keluar dari restoran yang hancur sementara para penduduk berdiri di luar sambil memeluk dan mengamati kerusakan.
Bangunan itu berubah menjadi jaring-jaring balok logam yang bengkok. Polisi dan tentara muncul dengan membawa seorang pria dengan celana panjang dan sepatu bot militer di atas tandu. Dia ditempatkan di ambulans, meskipun tidak jelas apakah dia masih hidup.
Dua orang pria berteriak dengan nada panik meminta tali derek, lalu berlari kembali ke arah reruntuhan.
“Saya berlari ke sini setelah ledakan karena saya menyewa sebuah kafe di sini. Semuanya telah hancur di luar sana,” kata Valentyna (64), kepada Reuters.
“Tidak ada kaca, jendela atau pintu yang tersisa. Yang saya lihat hanyalah kehancuran, ketakutan, dan kengerian. Ini adalah abad ke-21.”
Layanan darurat memposting gambar-gambar secara online tentang tim penyelamat yang menyisir lokasi dengan derek dan peralatan lainnya.
Gubernur daerah Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan kepada televisi nasional bahwa orang-orang terlihat di bawah reruntuhan. Kondisi mereka tidak diketahui, katanya, tetapi “kami berpengalaman dalam menyingkirkan reruntuhan.”
Rekaman video di saluran Telegram militer menunjukkan seorang pria, dengan kepala berdarah, menerima pertolongan pertama di trotoar.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan dalam pesan video malamnya bahwa serangan tersebut menunjukkan bahwa Rusia “hanya pantas mendapatkan satu hal sebagai konsekuensi dari apa yang telah mereka lakukan, kekalahan dan pengadilan.”
Kramatorsk adalah kota besar di sebelah barat garis depan di provinsi Donetsk dan kemungkinan menjadi tujuan utama dalam setiap gerakan Rusia ke arah barat yang ingin menguasai seluruh wilayah tersebut.
Kota ini telah sering menjadi target serangan Rusia, termasuk serangan di stasiun kereta api kota pada April 2022 yang menewaskan 63 orang. Setidaknya ada dua serangan terhadap gedung apartemen dan situs sipil lainnya pada awal tahun ini.
Rusia membantah menargetkan situs sipil dalam apa yang disebutnya sebagai “operasi militer khusus” sejak menginvasi tetangganya pada Februari 2022. (haninmazaya/arrahmah.id)