BAGHDAD (Arrahmah.com) – Sebuah roket menghantam kilang minyak kecil di Irak utara pada Ahad (29/11/2020), menyebabkan kebakaran di tangki penyimpanan bahan bakar dan memaksa operasi dihentikan total setelah api menyebar ke jaringan pipa terdekat, kata dua pejabat kilang.
Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas penyerangan kilang Siniya, dalam pernyataan yang diposting di saluran resmi kelompok tersebut.
Dikatakan dua roket Katyusha digunakan dalam serangan itu. Tidak ada rincian lebih lanjut tentang korban.
Seorang juru bicara Northern Refineries Co yang dikelola negara, yang mengelola sejumlah kilang Irak, sebelumnya mengatakan kepada kantor berita negara Irak bahwa dua roket menghantam kilang Siniya, menyebabkan kebakaran yang dikatakan telah dikendalikan.
Para pejabat mengatakan penghentian operasi di kilang Siniya, yang memiliki kapasitas penyulingan 30.000 barel per hari, adalah langkah pengamanan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
“Kami benar-benar menutup unit produksi untuk menghindari kerusakan parah yang dapat terjadi,” kata seorang insinyur kepala di kilang tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Pernyataan kementerian perminyakan mengatakan petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api di tangki bahan bakar dan mengutip Wakil Menteri Perminyakan Hamid Younis yang mengatakan bahwa operasi diharapkan akan dilanjutkan dalam “beberapa jam ke depan setelah menilai kerusakan”
Serangan pada Ahad (29/11) menandakan bahwa militan ISIS masih mampu melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan dan situs energi vital, meskipun dikalahkan selama kampanye militer yang didukung AS pada 2014-2017.
Tidak ada laporan tentang korban di fasilitas tersebut, yang berada di dekat kilang minyak terbesar Irak di Baiji di provinsi Salahuddin Utara. (haninmazaya/arrahmah.com)