DARAA (Arrahmah.com) – Setelah pasukan rezim Bashar Asad melancarkan operasi darat di di pusat kota Daraa, bentrokan menyebar ke pedesaan dan 15 warga sipil kehilangan nyawa mereka dalam serangan rezim.
Menurut sumber lokal, dilansir Anadolu Agency (29/7/2021), pasukan rezim melakukan operasi untuk memperkuat dominasi mereka di lingkungan Daraa al Balad, tetapi gagal.
Menghadapi penduduk dan kelompok oposisi bersenjata, pasukan rezim harus mundur setelah bentrokan sengit.
Setelah pasukan rezim menyerang lingkungan itu dengan tank dan peluru artileri, bentrokan menyebar ke pedesaan barat dan timur Daraa.
Kelompok oposisi menargetkan beberapa pos pemeriksaan dan posisi militer milik pasukan rezim, dan merebut 12 pos pemeriksaan rezim.
Pasukan rezim kemudian menargetkan permukiman dengan serangan mortir dan artileri.
Daraa al Balad saat ini diblokade oleh pasukan rezim sejak 25 Juni setelah penduduk, termasuk mantan anggota oposisi Suriah, menolak perintah untuk menyerahkan senjata dan mengizinkan pasukan rezim untuk menggeledah rumah-rumah di daerah tersebut.
Menurut Pusat Rekonsiliasi yang berbasis di Daraa dan tokoh-tokoh lokal, perintah itu ditentang karena melanggar ketentuan kesepakatan 2018, di mana penduduk daerah dan mantan anggota oposisi harus menyerahkan semua senjata berat. (hanoum/arrahmah.com)