HADERA (Arrahmah.id) – Layanan ambulans ‘Israel’ mengatakan pada Rabu (9/10/2024) bahwa enam orang terluka dalam serangan penusukan di Hadera, yang terletak di utara Tel Aviv, meskipun identitas mereka tidak diungkapkan.
Layanan ambulans melaporkan bahwa lima orang yang terluka berada dalam kondisi kritis hingga serius.
🚨🇮🇱 A stabbing attack occurred in 3 locations in Hadera, north of Tel Aviv,
injuring 6 people, with one critically wounded.
According to Israeli police sources, only one person was killed in the Hadera operation. pic.twitter.com/ZqkbmlcBju
— Captain Reno (@TheCaptainReno) October 9, 2024
Menurut polisi ‘Israel’, penusukan terjadi di empat lokasi berbeda di Hadera.
Channel 14 ‘Israel’ melaporkan bahwa pasukan polisi tambahan dikerahkan untuk mencari di kota itu, dengan bantuan dua helikopter.
Polisi mengonfirmasi bahwa mereka telah menembak penyerang, tetapi kondisinya masih belum jelas.
Surat kabar ‘Israel’, Israel Hayom, mengidentifikasi tersangka sebagai Ahmed Jabareen, berusia 36 tahun, seorang warga negara ‘Israel’ dari Umm al-Fahm.
Walikota Hadera menyatakan bahwa tersangka berpindah-pindah lokasi dengan sepeda motor dan bersenjatakan pisau dan kapak.
Sebagai tindakan pencegahan, sekolah-sekolah di Hadera ditutup sampai pihak berwenang mengonfirmasi situasi telah terkendali, seperti yang dilaporkan oleh Radio Angkatan Darat ‘Israel’.
Serangan ini terjadi setelah adanya seruan dari Abu Ubaida, juru bicara militer Brigade Al-Qassam, pada peringatan Banjir Al-Aqsa, yang mendesak peningkatan operasi serangan terhadap pendudukan ‘Israel’ di Tepi Barat dan di wilayah Palestina yang diduduki.
Sejak dimulainya serangan ‘Israel’ terhadap Gaza pada 7 Oktober 2023, telah terjadi peningkatan nyata dalam insiden penusukan dan penembakan yang menargetkan warga ‘Israel’ di pos pemeriksaan dan di dalam wilayah pendudukan. (zarahamala/arrahmah.id)