BENGHAZI (Arrahmah.com) – Aliran listrik terputus dari sebagian besar wilayah Libya Timur, khususnya kota Benghazi sebagai kota terbesar di kawasan Libya timur, sebagai dampak dari serangan yang merusak Stasiun Utama Pembangkit Listrik di kota tersebut.
Stasiun Utama Pembangkit Listrik di kota Benghazi mengalami kerusakan berat akibat serangan pasukan pemberontak Khalifah Haftar pada Ahad (15/6/2014). Serangan pasukan Haftar mendapat perlawanan sengit dari Brigade Revolusioner 17 Februari, mengakibatkan empat orang tewas dan 14 lainnya cedera, Al-Jazeera melaporkan.
Kepala Perusahaan Listrik Nasional Libya Luthfi Ghaumah mengatakan aliran listrik terputus dari sebagian besar wilayah Libya timur setelah Stasiun Pembangkit Listrik Baninah di kota Benghazi dibombardir dalam pertempuran sengit pada Ahad pagi.
Ghaumah menambahkan bahwa kerusakan pada Stasiun Pembangkit Listrik di Benghazi utara menyebabkan terputusnya aliran listrik ke sebagian besar kota di Libya timur dan sebagian Libya barat.
Koresponden Al-Jazeera di kota Benghazi melaporkan kawasan Sayidi Faraj dan Hawari di kota itu menjadi ajang pertempuran sengit antara pasukan pemberontak Haftar dan Brigade Revolusioner 17 Februari. Pasukan Haftar menyerang dengan mengerahkan tank, meriam dan rudal sejak Ahad pagi.
(muhib al majdi/arrahmah.com)