IDLIB (Arrahmah.id) – Pasukan rezim Suriah pada Senin (4/4/2022) menembaki sebuah desa yang dikuasai pasukan oposisi di barat laut Suriah, benteng oposisi besar terakhir negara itu, menewaskan empat siswa dalam perjalanan ke sekolah, kata aktivis oposisi.
Penembakan itu menargetkan desa Maaret al-Naasan di provinsi Idlib, yang merupakan rumah bagi lebih dari 3 juta orang, banyak dari mereka mengungsi akibat perang di negara itu yang meletus setelah tindakan keras militer brutal terhadap pemberontakan rakyat pada tahun 2011.
Hajj Ahmed, kepala sekolah di sekolah al-Amal, mengatakan serangan itu terjadi sekitar pukul 11:15 dan salah satu siswanya masih kelas sembilan. Satu lagi di kelas tujuh dan dua di kelas delapan.
“Mereka sedang dalam perjalanan untuk memulai hari sekolah mereka dan serangan oleh rezim kriminal ini terjadi,” katanya.
Anak-anak lelaki itu terbunuh sekitar 50 meter (165 kaki) dari sekolah dan tas sekolah mereka yang berlumuran darah masih tergeletak di tanah beberapa saat setelah penembakan. Tas mereka memiliki logo badan anak-anak PBB, UNICEF.
Mayat-mayat itu kemudian dimasukkan ke dalam tas hitam dan dimakamkan di pemakaman desa.
“Ini adalah pengingat nyata bahwa perang terhadap anak-anak terus berlanjut,” kata juru bicara UNICEF Juliette Touma. “Setiap anak di Suriah, di mana pun mereka berada, memiliki hak untuk pergi ke sekolah dengan aman.”
Touma mengatakan wilayah yang dikuasai oposisi adalah rumah bagi 1 juta anak, banyak dari mereka mengungsi beberapa kali selama konflik. Dia menambahkan bahwa 70% anak-anak yang terbunuh di Suriah tahun lalu berada di dalam dan sekitar provinsi Idlib.
Touma mengatakan telah terjadi 751 serangan terhadap fasilitas pendidikan dan personel sejak konflik dimulai.
Sebuah kelompok pemantau perang oposisi, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris, dan aktivis yang berbasis di Idlib, Hadi Abdullah juga melaporkan bahwa empat siswa tewas saat dalam perjalanan ke sekolah. SOHR mengatakan keempatnya adalah anak laki-laki dan semuanya berusia di bawah 18 tahun. Mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut. (haninmazaya/arrahmah.id)