AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Pesawat kargo Boeing 747-400 atas nama US Mobility Command yang jatuh tak lama setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Bagram, Afghanistan, adalah disebabkan oleh serangan Mujahidin, yang sebelumnya diklaim sebagai kecelakaan biasa.
Mujahid mengatakan bahwa pesawat kargo itu adalah satu dari tiga pesawat musuh yang telah ditembak jatuh oleh Mujahidin sejak “Operasi Khalid bin Walid” dimulai pada 28 April 2013.
“Jumlah pesawat dan helikopter AS (yang ditembak jatuh, red) meningkat menjadi tiga sejak Operasi Khalid bin Walid dimulai pada 28 April 2013. Dua helikopter dari tiga (pesawat) ditembak jatuh di provinsi Kapisa pada Selasa (30/4), sementara yang ketiga, adalah yang pertama ditembak jatuh, sebuah pesawat kargo besar berisi dengan muatan pasokan AS jatuh pada Senin (29/4), hari kedua dalam kampanye Jihad di dekat Pangkalan Udara Bagram di provinsi Parwan, utara Afghanistan,” kata Mujahid dalam situs resmi IIA, Shahamat.
Sementara itu pihak penjajah ISAF dan otoritas boneka membantah bahwa jatuhnya Boeing 747-400 akibat serangan “militan,” mengatakan bahwa tidak ada aktivitas “militan” di sekitar Bagram saat insiden terjadi.
Pesawat kargo ini dilaporkan hendak terbang menuju Dubai Al-Maktoum, Uni Emirat Arab, dengan membawa muatan yang di antaranya adalah 5 kendaraan militer dengan 7 awak pesawat yang semuanya berkebangsaan Amerika Serikat. Associated Press melaporkan bahwa enam awak berasal dari Michighan, AS, dan yang ketujuh berasal dari Kentucky, AS, mereka semua dilaporkan tewas.
Insiden ini terekam oleh kamera dashboard sebuah mobil, yang mana menunjukkan detik-detik pesawat itu jatuh. Pesawat itu terlihat tiba-tiba oleng dan tak lama jatuh ke tanah lalu meledak hingga menimbulkan kobaran api yang besar. Allahu Akbar.
(siraaj/arrahmah.com)