DAMASKUS (Arrahmah.com) – Serangan mortir menghantam sebuah sekolah di timur Damaskus, menewaskan sedikitnya 11 anak, ujar aktivis Suriah yang menambahkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan bertambah.
Ini adalah kekerasan paling serius terhadap anak-anak di bawah umur di Suriah sejak serangan bom kembar yang menewaskan 25 anak di dekat sebuah sekolah di bulan Oktober lalu.
Anak-anak dari Sekolah Haya di kota Qaboun dikejutkan dengan serangan tiga mortir, ujar aktivis lokal yang mengaku bernama Abu Akram al-Shami. aktivis lainnya, Amar al-Hassan juga mengonfirmasikan insiden itu, lansir Al Arabiya pada Rabu (5/11/2014).
Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), Rami Abdel Rahman mengatakan 11 anak dipastikan meninggal dunia, namun jumlah tersebut kemungkinan bertambah karena banyak yang terluka parah.
Dalam sebuah video yang diposting online, terlihat seorang wanita berteriak sambil memukuli dadanya dengan penuh kesedihan. “Anakku, anakku!” ujarnya sambil terisak.
Video lain menunjukkan setidaknya lima anak laki-laki yang mengalami pendarahan hebat tergeletak tak bernyawa di tanah.
Kantor Media Qaboun mengatakan sedikitnya 17 anak menjadi korban dalam serangan pengecut itu.
Aktivis Suriah mengatakan mereka yakin pasukan rezim Nushairiyah pimpinan Assad yang menembakkan mortir, karena tidak mungkin pejuang Suriah melepaskan tembakan ke arah orang-orang mereka sendiri.
Anak-anak Suriah sering menjadi korban dalam perang yang telah memasuki tahun keempat. (haninmazaya/arrahmah.com)