JENIN (Arrahmah.id) – Pasukan pendudukan ‘Israel’ telah melanjutkan operasi militer intensif mereka di Tepi Barat untuk hari kedelapan berturut-turut, melakukan penggerebekan di beberapa kota pada Selasa dini hari (3/9/2024).
Di Nablus, yang terletak di Tepi Barat utara, pasukan ‘Israel’ memasuki kota dari pos pemeriksaan Al-Murabba’a, berpatroli di jalan-jalan, dan menyerbu rumah-rumah, mencari individu yang mereka gambarkan sebagai “buronan”.
Serangan serupa terjadi di Hebron (Al-Khalil), Bethlehem, dan Al-Khader.
Menurut Al-Jazeera, bentrokan meletus antara penduduk Palestina dan militer ‘Israel’ selama penggerebekan ini, yang mengakibatkan cedera pada seorang pria Palestina dan seorang anak di Adh Dhahiriya, selatan Hebron.
Dalam insiden lain, pasukan ‘Israel’ dilaporkan menyerbu stadion sepak bola dan sempat menahan beberapa pemuda sebelum melepaskan mereka. Selama bentrokan, militer ‘Israel’ menembakkan peluru tajam, bom suara, dan gas air mata.
Bentrokan lebih lanjut dilaporkan di Jenin, di mana pejuang perlawanan Palestina menargetkan kendaraan militer ‘Israel’ dengan tembakan dan alat peledak.
Kendaraan itu dilaporkan terjebak karena pekerjaan penggalian yang dilakukan oleh buldoser ‘Israel’. Bentrokan semakin memanas saat bala bantuan militer dikirim ke daerah tersebut.
Israeli occupation forces continue their wide-scale offensive in Jenin for the eighth day in a row. pic.twitter.com/q91AEAJ2W0
— Quds News Network (@QudsNen) September 4, 2024
Sementara itu, di Tulkarem, seorang warga Palestina tewas dan seorang lainnya terluka akibat tembakan pasukan ‘Israel’ saat penyerbuan. Dua pejuang perlawanan Palestina juga dilaporkan tewas dalam bentrokan.
Serangan Balik Perlawanan
Kelompok perlawanan Palestina, termasuk Batalyon Tulkarem dari Brigade Al-Quds dan Brigade Al-Qassam, mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan militer ‘Israel’ di Tulkarem dan tempat lainnya.
Batalyon Tulkarem melaporkan meledakkan alat peledak di dekat kendaraan militer ‘Israel’, yang menyebabkan cedera.
Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Palestina Hamas, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menyergap pasukan ‘Israel’ di kamp Tulkarem, yang mengakibatkan jatuhnya korban di kalangan tentara ‘Israel’.
Perkembangan ini terjadi saat pasukan ‘Israel’ melanjutkan operasi militer ekstensifnya di Tepi Barat.
Tepi Barat adalah Medan Perang
Surat kabar ‘Israel’, Israel Hayom, melaporkan bahwa militer ‘Israel’ kini menganggap Tepi Barat sebagai medan perang, setelah berhari-hari terjadi peningkatan operasi.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya 30 orang tewas dan 130 orang terluka sejak ‘Israel’ memulai serangan besar-besaran ke Tepi Barat utara pada 28 Agustus.
Selain korban jiwa, kerusakan signifikan telah terjadi pada infrastruktur kota-kota seperti Jenin, Tulkarem, Nablus, dan Tubas.
Israeli army bulldozers are wreaking havoc right now in Tulkarm, West Bank.
They are not fighting 'terrorism'; they are targeting civilian infrastructure and population, making the West Bank inhabitable. pic.twitter.com/BA5Io8Mr3R
— Suppressed News. (@SuppressedNws) September 4, 2024
Tentara ‘Israel’ dilaporkan telah memperpanjang operasinya di kamp pengungsi Jenin, yang awalnya direncanakan akan berakhir.
Operasi ini telah menyebabkan konfrontasi antara militer ‘Israel’ dan pejuang Palestina, yang telah menggunakan alat peledak dan tembakan untuk melawan serangan.
Selain itu, pemukim ilegal Yahudi juga meningkatkan serangan mereka terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Sejalan dengan perang genosida di Jalur Gaza, tentara ‘Israel’ telah melancarkan kampanye luas di Tepi Barat yang diduduki yang menyebabkan tewasnya 685 warga Palestina dan melukai lebih dari 5.700 lainnya, menurut data resmi Palestina.
Selama periode yang sama, hampir 11.000 warga Palestina telah ditangkap oleh pasukan ‘Israel’.
Karena ketegangan tetap tinggi, bala bantuan militer ‘Israel’ dilaporkan telah dikerahkan ke Tepi Barat, dengan fokus khusus pada kamp Jenin. (zarahamala/arrahmah.id)