MOGADISHU (Arrahmah.com) – Sebuah serangan bom mobil di pangkalan keamanan pemerintah transisi Somalia di Mogadishu, telah menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai beberapa lainnya, seorang pejabat kepolisian mengatakan.
Basis yang ditargetkan pada Senin (21/2/2011), sedang digunakan sebagai tempat pelatihan bagi pasukan pemerintah.
Polisi mengatakan ada kemungkinan korban meningkat karena fragmen dari pecahan peluru, bom dan bangkai mobil yang terlempar ke seberang jalan.
“Setidaknya enam perwira polisi tewas. Banyak yang terluka, jumlah kemungkinan lebih tinggi, tapi saya tidak memiliki rincian,” ujar Abdirahman Issa, polisi senior di Mogadishu.
Issa mengatakan bahwa ledakan begitu kuat sehingga kerumunan manusia segera menyebar ke seluruh basis, sementara asap hitam tebal terlihat naik ke langit.
“Jika mobil bisa masuk lebih dalam, kemungkinan kerugian akan lebih besar,” tambahnya.
Klaim tanggung jawab
Sheikh Ali Rage Mohamud, juru bicara Al Shabaab, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan mengatakan itu ditujukan untuk para prajurit yang “sedang dipersiapkan untuk menyerang kami”.
Hassan Ali, seorang perwira polisi, mengatakan polisi melepaskan tembakan ke arah kendaraan yang melaju kencang menuju gerbang kamp pelatihan, sebelum ledakan mengguncang daerah itu.
“Angkatan bersenjata tidak akan tergoyahkan oleh tindakan kekerasan dan mereka akan melanjutkan semua langkah yang diperlukan untuk menghapuskan ‘ekstrimisme’ dan ‘terorisme’ dari negara ini,” klaim Abdulkareen Jama, Menteri Informasi Somalia.
Menurut sumber keamanan Barat, Al shabaab yang terus-menerus mencoba memecahkan pertahanan final TFG (tentara pemerintah Somalia) di ibukota Somalia selama dua tahun terakhir, telah mengadakan pertemuan pada 10 Februari lalu.
Ahmed Abdi Godane, senior Al Shabaab dan komandan lainnya dilaporkan telah berkmpul untuk mengamati operasi mereka terhadap TFG dan tentara Uni Afrika yang melindunginya.
Mereka mengatakan akan mengintensifkan serangan dalam beberapa minggu mendatang.
Pertemuan langka ini diyakini juga telah dihadiri oleh para pemimpin senior Mukhtar Robow and Fuad Shangole serta Sheikh Hassan Dahir Aweys, dari gerakan Hizbul Islam yang bergabung dengan Al Shabaab pada tahun lalu. (haninmazaya/arrahmah.com)