BEERSHEBA (Arrahmah.com) – Satu tentara tewas akibat luka-luka yang ia alami dan sedikitnya sembilan orang lainnya terluka dalam serangan di sebuah terminal bus di “Israel” selatan, ujar polisi Zionis yang menggambarkan insiden itu sebagai serangan penembakan dan penusukan.
Setelah serangan pada Ahad (18/10/2015) malam, polisi Zionis menembak dua orang di terminal di Beersheba, membunuh seorang warga Palestina yang diklaim sebagai penyerang dan melukai seorang pria asal Eritrea, lansir Al Jazeera.
Tidak segera jelas apakah kedua orang yang ditembak terlibat dalam serangan tersebut. Media “Israel” mengklaim bahwa pasukan keamanan melakukan kesalahan dengan mengira pria asal Eritrea telah melakukan penyerangan dan menembaknya.
Menurut polisi, penyerang menikam seorang tentara dan merampas senjatanya lalu mulai melepaskan tembakan di kerumunan orang. Tentara tersebut tewas di rumah sakit.
Serangan tersebut membawa jumlah korban tewas dalam kekerasan yang meletus sejak awal bulan menjadi 52 orang, 44 orang warga Palestina dan 8 orang “Israel”.
Insiden tersebut terjadi hanya berselang sehari setelah lima warga Palestina ditembak mati dengan brutal, lagi-lagi setelah diklaim bahwa mereka berupaya menikam tentara. Pihak Palestina membantah versi polisi Zionis dalam setidaknya beberapa kasus.
Pada Ahad (18/10) sore, warga Palestina di Hebron berbaris dari sebuah universitas lokal menuju pemukiman ilegal “Israel”, di mana mereka berhadapan dengan tentara.
Issa Amro, direktur Pemuda Melawan Pemukiman mengatakan sedikitnya sepuluh pemuda Palestina ditangkap dalam aksi unjuk rasa tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)