TEHERAN (Arrahmah.id) – Iran mengancam pada Selasa (2/4/2024) bahwa mereka akan menanggapi serangan mematikan “Israel” terhadap konsulatnya di ibukota Suriah, Damaskus, dan memanggil kuasa usaha kedutaan Swiss untuk mengirimkan “pesan penting” ke Washington.
Serangan pada Senin malam (1/4) itu menewaskan 11 orang, termasuk dua komandan senior Korps Garda Revolusi Islam Iran, kata IRGC.
TV pemerintah Iran melaporkan pada Selasa (2/4) bahwa Dewan Keamanan Nasional Tertinggi negara tersebut, yang merupakan badan pengambil keputusan utama, bertemu pada Senin malam dan memutuskan tanggapan “yang diperlukan” terhadap serangan tersebut.
Laporan tersebut menambahkan bahwa pertemuan tersebut dipimpin oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Dalam unggahan di platform media sosial X, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan bahwa seorang pejabat dari kedutaan Swiss di Teheran, yang berfungsi sebagai perantara kepentingan AS di negara tersebut, dipanggil oleh kementerian luar negeri pada pukul 12:45 pagi waktu setempat.
در پی حمله تروريستی رژيم اسراییل به ساختمان ديپلماتيك کنسولگری جمهوري اسلامي ايران در دمشق و شهادت چند تن از مستشاران رسمی نظامي كشورمان، مقام سفارت سوييس بعنوان حافظ منافع امريكا در ایران، ساعت ۰۰:۴۵ بامداد امروز (سهشنبه) توسط مديركل امريكا به وزارت خارجه فراخوانده شد.
در این…
— H.Amirabdollahian امیرعبداللهیان (@Amirabdolahian) April 1, 2024
Amir-Abdollahian mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, “dimensi serangan teroris dan kejahatan rezim “Israel” dijelaskan, dan tanggung jawab pemerintah Amerika ditekankan.”
“Sebuah pesan penting telah dikirimkan kepada pemerintah Amerika sebagai pendukung rezim Zionis,” dan “Amerika harus bertanggung jawab”, tambah kementerian tersebut, tanpa merinci isi pesan tersebut.
Sementara itu, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan bahwa “kejahatan pengecut tidak akan dibiarkan begitu saja,” menurut AFP.
AFP juga mengutip pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang mengatakan di situs resminya bahwa “Israel akan dihukum” atas serangan itu.
Pertemuan DK PBB
Duta Besar Iran dan Kuasa Usaha untuk PBB, Zahra Ershadi, menulis surat kepada Dewan Keamanan PBB pada Selasa (2/4), menuntut pertemuan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengecam pelanggaran hukum internasional.
“Atas instruksi pemerintah saya, saya menulis kepada Anda mengenai pelanggaran mencolok terhadap norma-norma dasar dan prinsip-prinsip hukum internasional oleh rezim “Israel” dimana rezim pendudukan “Israel” melakukan serangan teroris yang keji terhadap wilayah diplomatik Republik Islam Iran di Republik Arab Suriah,” bunyi surat itu.
Selain itu, Wakil Utusan Pertama Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky, mengutuk serangan “Israel” sebagai “tindakan agresi” dan mengadakan pertemuan DK PBB mengenai serangan “Israel” terhadap misi diplomatik Iran di Damaskus.
Saudi Arabia, Oman, UAE and Russia condemned Israel's attack on #Iran's consulate in #Syria. pic.twitter.com/GJYoTySvL4
— IRNA News Agency (@IrnaEnglish) April 2, 2024
“Setelah serangan udara “Israel” terhadap konsulat Iran di Damaskus, Iran meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk tindakan ini,” kata Polyansky dalam sebuah pernyataan, Selasa (2/4).
Menurut kantor berita Rusia TASS, pertemuan tersebut dijadwalkan pada Selasa, pukul 3 sore waktu New York.
“Sebagai tindak lanjut surat Iran, kami meminta diadakannya pertemuan terbuka Dewan Keamanan PBB. Kepresidenan Malta telah menjadwalkannya pada pukul 15:00 waktu New York pada tanggal 2 April,” Polyansky mengumumkan dalam pernyataannya.
Kementerian luar negeri Rusia “mengutuk keras” serangan tersebut, dengan menyatakan bahwa “Tindakan agresif Israel seperti itu benar-benar tidak dapat diterima dan harus dihentikan.”
Serangan Mematikan
Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran tewas dalam serangan udara “Israel” di Damaskus pada Senin (1/4), bersama dengan pejabat lainnya.
Serangan terbaru menghancurkan sebuah bangunan yang berdekatan dengan kedutaan Iran di Damaskus, menewaskan sedikitnya tujuh orang, menurut Kantor Berita Arab Suriah (SANA).
Media Iran mengidentifikasi gedung itu sebagai konsulat Iran dan kediaman duta besar.
Menurut koresponden Reuters di Damaskus, konsulat tersebut “diratakan”, yang digambarkan sebagai “eskalasi konflik yang mengejutkan di Timur Tengah yang akan mempertemukan “Israel” melawan Iran dan sekutunya.”
Serangan terhadap konsulat adalah “pelanggaran terhadap semua konvensi internasional,” kata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian melalui telepon kepada timpalannya dari Suriah, menurut media Iran. Dia menambahkan bahwa Teheran akan meminta pertanggungjawaban “Israel”.
Duta Besar Iran untuk Suriah mengatakan tanggapannya akan “keras,” lansir Reuters. (zarahamala/arrahmah.id)