DAMASKUS (Arrahmah.id) – Citra satelit menunjukkan kehancuran yang meluas di fasilitas militer raksasa di Suriah barat yang menjadi sasaran serangan udara “Israel” baru-baru ini, dan kepala kelompok pemantau perang Suriah mengatakan pada Ahad (28/8/2022) bahwa serangan itu menargetkan depot yang menampung ratusan rudal jarak menengah untuk para pejuang yang didukung Iran.
Media rezim Suriah melaporkan setelah serangan Kamis malam di dekat kota Tartus dan Hama bahwa dua orang terluka dan kebakaran terjadi di hutan terdekat. Laporan menambahkan bahwa rudal ditembakkan dari atas Mediterania dan kebanyakan dari mereka ditembak jatuh, lansir AP.
Aktivis oposisi Suriah pada saat itu mengatakan serangan itu menargetkan gudang senjata dan pusat penelitian ilmiah di dekat pusat kota Masyaf, benteng rezim. Masyaf hampir setengah jalan antara kota pesisir Tartus dan pusat kota Hama.
Times of Israel pada Ahad (28/8) menerbitkan gambar yang diambil oleh Planet Labs PBC dan disediakan oleh Aurora Intel, sebuah jaringan yang menyediakan berita dan informasi terkini berdasarkan sumber intelijen terbuka.
Aurora Intel menuliskan di Twitter bahwa analisis awal citra satelit menunjukkan bahwa beberapa bangunan dan daerah mengalami kerusakan berat dari serangan udara. Ia menambahkan bahwa daerah di sekitar Pusat Studi dan Penelitian Ilmiah mengalami kerusakan yang parah karena ledakan sekunder.
Citra menunjukkan bahwa bagian dari area hijau di sekitar fasilitas telah terbakar.
Rami Abdurrahman, yang mengepalai kelompok pemantau perang Suriah yang berbasis di Inggris yang dikenal sebagai Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), mengatakan “Israel” menyerang beberapa posisi tetapi sasaran utama yang terkena adalah depot senjata raksasa yang menampung sekitar 1.000 rudal jarak menengah yang dipandu dengan presisi. Dia mengatakan ledakan di fasilitas itu berlangsung selama lebih dari lima jam setelah serangan.
Abdurrahman menambahkan bahwa fasilitas bawah tanah untuk mengembangkan rudal di daerah di bawah pengawasan Garda Revolusi Iran (IRGC), tidak terpengaruh oleh serangan itu, mungkin karena digali jauh di pegunungan. Dia mengatakan serangan itu menyebabkan satu kapten tentara rezim Suriah tewas dan 14 warga Suriah lainnya terluka.
“Ledakan itu termasuk yang terbesar sejak ‘Israel’ mulai melakukan serangan udara di Suriah,” katanya.
Tidak ada komentar resmi dari militer “Israel”.
“Israel” telah melakukan ratusan serangan terhadap sasaran di wilayah Suriah yang dikendalikan rezim selama dekade terakhir perang, tetapi jarang mengakui atau membahas operasi semacam itu. (haninmazaya/arrahmah.id)