RAFAH (Arrahmah.id) – Serangan udara “Israel” terhadap sebuah rumah di kota Rafah, menewaskan sedikitnya 10 orang, termasuk enam anak, kata pihak berwenang rumah sakit, ketika “Israel” melakukan serangan yang telah berlangsung hampir tujuh bulan di wilayah Palestina yang terkepung.
Pemakaman diadakan pada Sabtu (20/4/2024) untuk mereka yang tewas dalam serangan mematikan di lingkungan Tal as-Sultan barat Rafah pada malam sebelumnya, menurut pertahanan sipil Gaza.
Di Rumah Sakit al-Najjar, lokasi kamar mayat utama di daerah tersebut, para kerabat terisak dan memeluk jasad anak-anak yang diselimuti kain kafan putih. “Hamza anakku tercinta. Rambutmu terlihat sangat indah,” kata seorang nenek yang berduka, seperti dilansir Al Jazeera.
Korban tewas termasuk Abdel-Fattah Sobhi Radwan, istrinya Najlaa Ahmed Aweidah dan tiga anak mereka, menurut saudara iparnya Ahmed Barhoum. Barhoum kehilangan istrinya, Rawan Radwan, dan putri mereka yang berusia lima tahun, Alaa.
“Ini adalah dunia yang tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan dan moral,” kata Barhoum kepada The Associated Press, sambil menangis saat ia mengayunkan tubuh Alaa dengan lembut.
“Mereka mengebom sebuah rumah yang penuh dengan orang-orang yang mengungsi, wanita dan anak-anak. Satu-satunya yang mati syahid adalah perempuan dan anak-anak.”
Pemandangan saat jenazah-jenazah dipindahkan dari Rumah Sakit al-Najjar ke pemakaman terakhir mereka sangat memilukan, kata Hani Mahmoud dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Rafah.
“Mayoritas adalah anak-anak, dibungkus dengan kain putih yang berlumuran darah. Kami berbicara dengan seorang dokter dari rumah sakit [tempat anak-anak itu dibawa] yang menggambarkan mereka mengalami luka yang sangat parah, berlumuran darah,” katanya.
“Luka bakar mereka sangat parah sehingga bahkan jika mereka berhasil mencapai rumah sakit dalam keadaan hidup, mereka akan segera kehilangan nyawa mereka karena tidak mungkin luka-luka seperti itu dapat segera diobati mengingat situasi saat ini.” (haninmazaya/arrahmah.id)