LONDON (Arrahmah.com) – Serangan Islamofobia telah terjadi di seluruh negeri pada tahun 2013, dengan peningkatan terbesar terjadi Inggris, dimana polisi Metropolitan mencatat bahwa tindakan Islamofobia meningkat 49% dari tahun lalu.
“Kelompok-kelompok sayap kanan, khususnya EDL (Liga Pertahanan Inggris) menggunakan internet dan media sosial untuk mempromosikan sejumlah besar kebencian terhadap Islam,” Fiyaz Mujhal, direktur Faith Matters, yang menjalankan proyek Tell Mama, mengatakan kepada AP, Jumat (27/12/2013).
Menurut Mujhal, reaksi terhadap pembunuhan Lee Rigby telah menyebabkan kejahatan Islamofobia meningkat secara signifikan.
Laporan yang dirilis pada hari Jumat menemukan bahwa Polisi Metropolitan telah mencatat 500 pelanggaran Islamofobia dari Januari hingga pertengahan November tahun ini, dibandingkan dengan 336 pelanggaran pada tahun 2012 dan 318 pada tahun 2011.
Pada bulan Mei saja tercatat 104 pelanggaran Islamofobia, diikuti oleh 108 lain pada bulan Juni.
Kenaikan tertinggi serangan Islamofobia ditemukan di Greater Manchester Police (GMP), yang mencatat hampir dua kali lipat jumlah kejahatan Islamofobia yang terjadi pada tahun ini, dengan 130 pelanggaran pada tahun 2013 dibandingkan dengan 75 pelanggaran pada tahun 2012.
Kenaikan serupa juga tercatat di Leicestershire, Thames Valley, Mercia Barat, Cheshire, Merseyside, West Yorkshire dan Humberside.
Mujhal menegaskan bahwa diperlukan tindakan hukum yang lebih keras untuk mengatasi kejahatan Islamofobia.
“Kita juga perlu tindakan hukum yang lebih tegas. Seperti dalam kasus kepala babi di luar sebuah masjid,”
“Bila Anda menargetkan masjid, Anda menargetkan seluruh masyarakat.”
Juru bicara Departemen Kehakiman menggambarkan bahwa pelanggaran Islamofobia sebagai “kejahatan keji yang merusak kehidupan dan masyarakat.” Ia menambahkan bahwa jumlah mereka yang mendapat hukuman penahanan atas pelanggaran tersebut lebih tinggi daripada sebelumnya.
Selain itu, kepolisian di Warwickshire, Nottinghamshire, Lancashire, Staffordshire, Cambridgeshire, Suffolk dan Norfolk juga mencatat bahwa terjadi peningkatan yang sangat tajam dalam kasus kejahatan Islamofobia.
“Kepolisian berkomitmen untuk mengurangi dampak negatif yang diakibatkan oleh kejahatan rasial dan yang lebih penting bahwa kami mendorong kepada para korban untuk melaporkannya kepada polisi atau melalui fasilitas pelaporan pihak ketiga seperti Tell Mama,” tegas Inspektur Paul Giannasi, Juru bicara ACPO untuk kejahatan Rasial.
Inggris adalah rumah bagi minoritas Muslim yang cukup besar hampir 2,7 juta jiwa. (ameera/arrahmah.com)