ADEN (Arrahmah.com) – Pasukan Syiah Houtsi menembakkan mortir ke sebuah kilang minyak di kota selatan Yaman, Aden, pada Senin (13/7/2015), menyebabkan kebakaran besar, ujar saksi mata.
Rentetan mortir menghantam tiga tangki penyimpanan yang berisi penuh bahan bakar. Insiden ini akan menambah krisis bahan bakar di kota pelabuhan tersebut karena setelah berbulan-bulan, konflik di Yaman mengakibatkan terhentinya industri minyak
dan gas.
Serangan terhadap kilang minyak di daerah Buraiqah mengirimkan asap hitam dan apir yang berputar-putar tingi ke angkasa.
“Kami mencoba untuk memadamkan api. Penembakan tersebut menargetkan tangki di mana kami menyimpan diesel dan bahan bakar untuk konsumsi lokal di Aden. Kerusakan tersebut akan terus membesar,” ujar seorang pejabat di fasilitas kilang minyak kepada Reuters.
Milisi Syiah Houtsi yang menduduki ibukota Yaman, Sana’a pada September tahun lalu, terlibat pertempuran di selatan Yaman selama tiga bulan terakhir dengan pasukan yang setia kepada presiden AbdRabbu Mansour Hadi yang mendapat dukungan dari negara-negara Arab.
Militer koalisi pimpinan Arab Saudi selama tiga bulan terakhir telah membombardir posisi Houtsi dan mencoba untuk memulihkan pemerintahan Hadi. Mereka juga melakukan blokade terhadap Yaman, memotong jalur perdagangan makanan dan bahan bakar.
Sumber industri mengatakan di bulan April, Aden masih memproduksi minyak 150.000 barel per hari dan kini operasi di sana telah ditutup karena perang.
Warga mengatakan bahwa meskipun terjadi penembakan berat, penduduk setempat masih bisa memanfaatkan pasokan minyak dan gas untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Kekurangan bahan bakar telah menyebarkan penyakin dan penderitaan di Yaman di mana akses ke air biasanya bergantung pada pompa yang bertenaga bahan bakar dan lebih dari 20 juta orang (80% dari populasi) membutuhkan bantuan, menurut laporan PBB. (haninmazaya/arrahmah.com)