AMSTERDAM (Arrahmah.com) – Seorang peretas (hacker) asal Turki telah menyusupi lusinan situs Belanda dan menyebarkan slogan-slogan pro-Islam dan foto politikus sayap kanan Geert Wilders yang telah diedit sedemikian rupa hingga membuatnya tampak seperti seekor monyet.
Wilders, mantan karyawan asuransi yang beralih profesi menjadi politikus dan pembuat film, mengambil sikap anti Uni Eropa, anti Islam, dan memimpin Partai Kebebasan yang diprediksi akan memperoleh peringkat pertama atau kedua dalam pemilu Belanda tahun depan.
Hacker yang bergerak atas nama “aLpTurkTegin” menulis kalimat “Kami akan terus memerangi mereka yang menentang agama Islam yang sesungguhnya” pada beberapa situs. Ia juga menempelkan sebuah logo yang menyebut dirinya “Pencemar Turki”.
Foto-foto Wilders yang dipasang beraneka ragam, namun umumnya bagian hidung atau mulutnya diganti dengan hidung atau mulut monyet.
Menurut situs Zone-H, yang melacak serangan hacker, aLpTurkTegin telah mencemari setidaknya 147 situs dalam tujuh hari terakhir, sebagian besar dengan slogan anti Wilders. Serangan terakhir dilakukan pada hari Jumat (31/7).
“Ini gila tapi apa yang bisa saya lakukan,” ujar Wilders kepada Reuters. “Ini benar-benar menjijikkan.”
Wilders mengatakan serangan terakhir ini memiliki beberapa kesamaan dengan sebuah serangan yang ditujukan pada situsnya tahun lalu, meskipun tidak jelas apakah pelakunya orang yang sama. Ia mengatakan serangkaian serangan terbaru hacker ini tidak terlalu mengganggunya.
“Sekarang hal ini bukan menyerang saya, melainkan ratusan situs Belanda yang tidak ada hubungannya dengan saya,” ujarnya.
Wilders sangat menentang pengaruh Islam terhadap kebudayaan Eropa dan keanggotaan Turki dalam Uni Eropa. Sudut pandangnya telah membuatnya dicekal di Inggris dan dituntut secara hukum di Belanda.
Ia menginap di banyak tempat dan bepergian dengan mendapat pengawalan. Meski begitu, jajak pendapat terakhir yang dilakukan Maurice de Hond pada hari Minggu, menunjukkan bahwa partainya akan dapat merebut 31 kursi dalam pemilu parlemen tahun depan.
Sebelumnya, lebih dari separuh penduduk Belanda keturunan Turki dan Maroko mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk pergi dari negara itu karena meningkatnya serangan oleh politisi anti Islam, Geert Wilders. Menurut hasil survey yang diumumkan pada hari Senin, sepertiga dari mereka mengatakan keinginannya untuk beremigrasi.
Program televisi Netwerk menyelenggarakan survei tersebut sebagai respon atas keberhasilan partai Wilders, Partai Kebebasan (PVV), dalam pemilu parlemen Eropa baru-baru ini. Lembaga penelitian Motivaction mewawancarai 319 orang Turki dan Maroko tentang perasaan mereka terhadap negara Belanda secara umum dan khususnya Wilders. Mayoritas (70%) Muslim Belanda adalah keturunan Turki atau Maroko.
Geert Wilders, anggota parlemen Belanda, telah mengeluarkan pernyataan memuakkan yang penuh kebencian dan mendorong diskriminasi dengan menyebut AL-Qur’an sebagai sebuah buku fasis, membandingkannya dengan buku Hitler, Mein Kampf, dan mengobarkan kebencian dengan membuat film berjudul “Fitna”.
Yang lebih kurang ajar, Wilders juga menambahkan, “Di masa sekarang Nabi Muhammad akan diburu sebagai seorang teroris.” (swm/arrahmah.com)