PATTANI (Arrahmah.com) – Dua tentara musyrik terluka ketika salah satu dari mereka menginjak bom ranjau saat memeriksa TKP pagi kemarin (31/7/2011), sementara beberapa orang dilaporkan terluka ketika granat tangan dilemparkan di sebuah warung teh di distrik Mae Lan.
Setelah sebuah laporan bahwa rumah tukang pos, Ban Pa Kapor, telah ditembak oleh senjata perang dan pos pemeriksaan tentara terdekat dibakar pada Jumat malam, tentara forensik pergi ke lokasi kejadian untuk menyelidiki dan mengumpulkan barang bukti.
Mereka menemukan dan menghancurkan sebuah ranjau di dekat pos, tapi seorang tentara perempuan, Sujirada Inmuang (29), menginjau ranjau lainnya. Ledakan itu melukai kaki kirinya dan beberapa pecahannya juga melukai Sersan Somwong Petsing (51).
Pejabat keamanan memasang tanda peringatan yang melarang orang memasuki daerah itu, yang merupakan sebidang tanah besar yang ditinggalkan dan mungkin telah ditanam banyak ranjau di dalamnya.
Mereka merencanakan pemeriksaan dalam dua bulan mendatang, setelah setiap bom yang tersisa telah habis masa aktifnya.
Sebelumnya, salah satu dari dua orang bersepeda motor, melemparkan granat tangan di warung teh di distrik Mae Lan, melukai Tambon Mae Lan, anggota administratif Manee Maneerat dan mantan petugas kereta api, Euan Sornkaew.
Penyelidik polisi menemukan bahwa enam polisi lokal dan delapan penduduk tengah minum teh di toko milik Sersan Mayor Weerapong Pomsakul, seorang polisi Mae Lan, ketika dua orang melemparkan granat dari sepeda motor mereka.
Belum jelas siapa di balik peristiwa ini, namun otoritas muyrik Thailand menyalahkan Mujahidin Pattani dalam aksi pelemparan granat tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)