ALEPPO (Arrahmah.com) – Serangan udara gabungan yang dipimpin AS menghamtan kelompok ISIS pada Ahad di daerah utara Aleppo, sebagaimana dilansir oleh The daily Star, Senin (22/120241).
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan pada Ahad (21/12/2014) bahwa koalisi yang dipimpin AS menargetkan daerah Madajen yang merupakan basis ISIS.
“Setidaknya 12 serangan gabungan menghantam pos dan markas senjata di daerah yang belum pernah ditargetkan sebelumnya,” kata direktur Observatoriun tersebut, Rami Abdel Rahman.
AS dan sekutunya memulai kampanye udara mereka di Suriah pada bulan September dengan dalih menargetkan ISIS. Namun, serangan mereka juga menghantam infrastruktur Suriah termasuk fasilitas minyak dan gas dan menyerang provinsi yang bukan merupakan basis ISIS.
Militer AS mengatakan bahwa pasukan pimpinan AS menyerang sasaran ISIS dengan tiga Serangan di Suriah pada Ahad (21/12) dengan menggunakan pesawat tempur, bom dan pesawat lainnya, tetapi tidak menyebutkan serangan di dekat Madajen.
Dalam sebuah pernyataan, ia mengatakan bahwa serangan difokuskan di sekitar kota yang diperebutkan yaitu Ain al-Arab dekat perbatasan Turki. Ada lima serangan udara di dekat Ain al-Arab pada Sabtu (20/12) disusul oleh tiga serangan pada Ahad (21/12).
Militan ISIS juga meluncurkan serangan sengit ke Ain al-Arab, yang dikenal luas dengan nama Kurdi Kobani, untuk merebut kembali wilayah tersebut.
Di tempat lain, pesawat tempur rezim Suriah menghantam bagian yang dikuasai pejuang dimana serangan tersebut dikecam oleh aktivis lokal dan aktivis anti-rezim yang telah menghancurkan seluruh wilayah di kota Douma, pinggiran Damaskus.
Aktivis yang berbasis di Douma mengatakan bahwa sedikitnya tiga orang tewas dan puluhan luka-luka ketika pesawat-pesawat tempur rezim Suriah meluncurkan empat roket ke wilayah Qasarneh dari Douma.
Bentrokan juga berkecamuk antara pasukan rezim dan kelompok pejuang di daerah terdekat di Jobar dan Tal Kurdi, namun tidak ada kemajuan yang dilaporkan oleh kedua pihak.
Di provinsi selatan Deraa, pemboman oleh artileri rezim di kota Busr al-Harir menewaskan lima perempuan dan anak-anak, termasuk tiga anak-anak dari keluarga yang sama, kata observatorium.
Menurut PBB, lebih dari 200.000 orang telah kehilangan nyawa mereka sejak kerusuhan pecah di Suriah yang dimulai pada tahun 2011.
(ameera/arrahmah.com)