SHAN’A (Arrahmah.com) – Setidaknya enam orang meninggal dunia pada Rabu (23/1/2013) dalam sebuah serangan udara pesawat tanpa awak (drone) di Shan’a, ibukota Yaman. Pejabat keamanan rezim mengklaim bahwa korban tewas adalah “terduga anggota Al-Qaeda,” seperti dikutip Al Arabiya.
Dalam laporan serupa, AFP mengutip aparat keamanan rezim mengatakan bahwa drone “menargetkan sebuah kendaraan: menewaskan tujuh orang di tempat di Jahada, sebuah desa di wilayah suku Khawlan, 30 kilometer dari Shan’a.
Dia memberi keterangan bahwa kendaraan itu sedang menuju ke Shan’a bersama dua orang yang diduga berkebangsaan Saudi di antara penumpang lainnya yang “diduga anggota Al-Qaeda.”
Empat rudal menargetkan kendaraan tersebut di jalan yang menghubungkan provinsi Marib dengan ibukota, kata seorang sumber dari suku setempat, menyebabkan kematian enam orang.
Pada Selasa, lima orang yang juga dikatakan sebagai “terduga anggota Al-Qaeda” menjadi korban serangan drone AS di dekat perbatasan Saudi di bagian utara Shan’a, menurut warga suku dan saksi mata.
Sementara pada Senin, sebuah serangan udara di bagian timur laut Shan’a menewaskan empat orang yang diklaim sebagai “terduga Al-Qaeda,” menurut menteri dalam negeri rezim boneka Yaman. Sabtu lalu, sebuah serangan udara drone AS membunuh sembilan orang yang juga dikatakan “terduga anggota Al-Qaeda.”
Serangan pada Rabu kemarin ini menambah jumlah korban tewas akibat serangan drone menjadi 38 orang sejak 24 Desember, berdasarkan laporan Al Arabiya.
Serangan-serangan drone akhir-akhir ini terus meningkat. Para kroban biasanya diklaim sebagai “terduga militan Al-Qaeda” tanpa memberikan informasi identitas korban. (siraaj/arrahmah.com)