(Arrahmah.com) – Belum lama ini Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) mengeluarkan laporan bahwa sebagian besar korban sipil disebabkan oleh serangan-serangan bom pinggir jalan Taliban. Namun hal ini segera dibantah oleh Taliban yang menyatakan bahwa serangan-serangan udara NATO adalah salah satu penyebab berjatuhannya korban sipil.
Data pentagon sendiri mengungkapan, serangan-serangan udara AS di Afghanistan pada 2012 meningkat sebanyak 72 persen dari tahun 2011.
Dalam sebuah laporan yang dilansir Seattle Times pada Selasa (23/2/2013), mengatakan bahwa Pentagon mengklaim militer AS melancarkan 506 serangan udara di Afghanistan pada tahun lalu, meningkat sebesar 72 persen dari 2011.
Meskipun serangan drone terhitung mewakili sebagian kecil dari serangan-serangan udara AS, penggunaan drone meningkat seiringan dengan ditariknya puluhan ribu tentara Amerika dari Afghanistan.
Pada 2011, serangan drone terhitung sebanyak 5 persen dari total serangan udara AS di Afghanistan, sementara pada 2012, angkanya meningkat menjadi 12 persen.
Juru bicara militer AS di Kabul dan di Pentagon menolak untuk menjelaskan lebih jauh terkait peningkatan serangan drone ini. Tetapi para petugas yang akrab dengan operasi layaknya “memainkan video game” ini mengatakan itu karena, sebagiannya, disebabkan dari meningkatnya jumlah drone Predator di Afghanistan.
Kemungkinan, militer AS ingin mengurangi perang darat dan meningkatkan perang udara dengan menggunakan pesawat tanpa awak itu. (siraaj/arrahmah.com)