LONDON (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Ahad (5/6/2017) mengatakan bahwa akan meninjau kembali strategi anti-terorisme setelah serangan teror Sabtu malam yang menewaskan tujuh orang dan melukai 48 lainnya.
Pernyataai May tersebut datang menyusul sebuah pertemuan keamanan tingkat tinggi, yang juga dikenal dengan COBRA, di ibu kota.
“Sudah waktunya mengatakan cukup!” kata May.
Sebuah pernyataan polisi kemudian mengatakan bahwa 12 tersangka telah ditangkap setelah penggerebekan dilakukan di Barking, London Timur, sehubungan dengan kejadian tersebut.
“Penelusuran sejumlah alamat di Barking terus berlanjut,” tambahnya.
Media lokal melaporkan bahwa penggerebekan dan pencarian juga berlanjut di wilayah East Ham.
Sedikitnya tujuh orang tewas dalam serangan Sabtu malam yang melibatkan sebuah van menabrak pejalan kaki di Jembatan London. Penyerang juga menikam korban di Pasar Borough terdekat, 21 luka dalam kondisi kritis, menurut petugas kesehatan.
May mengatakan, “Tadi malam, negara kita menjadi korban serangan teroris yang brutal sekali lagi. Sesaat sebelum pukul 10:10 kemarin malam, Polisi Metropolitan menerima laporan bahwa sebuah van putih telah menyerang pejalan kaki di Jembatan London. Terus berkendarai dari jembatan London ke pasar Borough, di mana 3 teroris meninggalkan van dan menyerang warga sipil yang tidak berdosa dan tidak bersenjata dengan pisau. Mereka semua memakai rompi peledak, tapi polisi telah menetapkan bahwa pakaian tersebut palsu dan hanya dikenakan untuk menimbulkan kepanikan dan ketakutan,” lansir AA. (fath/arrahmah.com)