DAMASKUS (Arrahmah.com) – Pasukan yang setia kepada rezim Bashar Assad telah menjatuhkan bom klorin pada sebuah desa yang dikuasai Mujahidin, merenggut jiwa seorang remaja difabel, aktivis oposisi Suriah mengatakan pada Selasa (20/5/2014). Insiden ini merupakan serangan gas beracun keenam di sana dalam dua bulan terakhir.
Desa Kfar Zeita, di provinsi tengah Hama 125 mil (200 km) utara Damaskus, merupakan pusat kampanye senjata kimia di mana tabung gas klorin yang dijatuhkan dari helikopter, ujar petugas medis dan para aktivis seperti dilaporkan Reuters.
Padahal thaghut Assad setuju dengan Amerika Serikat dan Rusia untuk membuang senjata kimia setelah ratusan orang tewas dalam serangan gas sarin di pinggiran ibukota Agustus lalu.
Damaskus menyangkal bahwa pasukan yang setia kepada rezim kafir Assad telah menggunakan klorin atau gas beracun lainnya. Mereka lebih menyalahkan semua serangan kimia kepada pasukan Mujahidin yang memerangi mereka dalam perjuangannya selama tiga tahun.
Para aktivis dari Kfar Zeita mengatakan di Facebook bahwa Abdullah Qadour Al-Hamawi (14), seorang penyandang cacat, syahid (inshaa Allah) dalam serangan terbaru pada Senin (19/5).
Mereka memposting rekaman video dari laki-laki dan anak-anak yang sedang dirawat di sebuah rumah sakit lapangan. Banyak yang berbaring dan satu orang muncul tanpa kata-kata.
Klorin adalah racun yang ribuan kali lebih mematikan daripada sarin. Penggunaannya termasuk ilegal di bawah konvensi senjata kimia yang ditandatangani Suriah, juga melanggar ketentuan kesepakatan dengan Washington dan Moskow.
Saat ini, 7,5 persen pasukan dzolim Assad dipersenjatai senjata kimia arsenik, mengancam masyarakat dan Mujahidin di Suriah. Suriah tidak menyatakan klorin sebagai bagian dari bahan kimia terlarang pada perjanjian tersebut, sehingga ini merumitkan operasi untuk menyingkirkan senjata kimia Assad madzlum.
“Pengawas Organisasi untuk Pencegahan Senjata Kimia (OPCW) sedang mempertimbangkan peluncuran misi pencari fakta independen untuk menyelidiki laporan serangan gas klorin,” sumber mengatakan kepada Reuters bulan lalu.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan pada Kamis (15/5) bahwa ia melihat data mentah yang belum diverifikasi menunjukkan pasukan pemerintah Suriah telah menggunakan gas klorin. “Ini telah diperjelas Barack Obama bahwa pengguna senjata kimia akan mendapatkan konsekuensi,” tambah Kerry.
Eliot Higgins, seorang peneliti yang berbasis di Inggris yang mengobservasi setiap hari video online dari perang Suriah telah memverifikasi senjata di dalamnya, mengatakan sedikitnya lima serangan klorin telah dituduhkan dalam Kfar Zeita dan lima di daerah yang dikuasai Mujahidin internasional. (adibahasan/arrahmah.com)