KAMPALA (Arrahmah.com) — Serangan bom kembar menewaskan sedikitnya tiga orang di jantung Ibu Kota Uganda pada Selasa (16/11/2021). Peristiwa ini membuat anggota parlemen dan sejumlah warga lainnya bergegas mencari perlindungan ketika mobil-mobil terbakar dalam gelombang serangan bom terbaru.
Ledakan di Kampala mengejutkan negara yang dikenal sebagai benteng perlawanan terhadap militan Islam di Afrika Timur, dan yang pemimpinnya telah bertahun-tahun mengembangkan dukungan keamanan Barat.
“Setidaknya 33 orang dirawat di rumah sakit, termasuk lima orang dalam kondisi kritis,” kata juru bicara polisi Fred Enanga.
“Korban tewas termasuk tiga pembom adalah enam,” imbuh Enanga seperti dikutip dari Reuters (16/11).
Seorang diplomat mengatakan kepada Reuters dua polisi termasuk di antara para korban. Enanga mengkonfirmasi jumlah korban tewas termasuk polisi tetapi menolak memberikan rincian lebih lanjut.
Militan Islamic State Central Africa Provience (ISCAP) mengklaim bertanggungjawab atas serangan itu. ISCAP menyatakan, dalam media resmi mereka Amaq, bahwa korban tewas sebanyak 30 orang dengan target adalah pihak keamanan.
Ledakan pertama terjadidi dekat kantor polisi pusat, sedangkan yang kedua di dekat dengan parlemen.
Enanga mengatakan seorang pelaku yang mengenakan ransel melakukan ledakan pertama di dekat pos pemeriksaan di kantor polisi, yang menewaskan dua orang.
Serangan kedua, yang melibatkan dua pelaku bom dengan sepeda motor, menewaskan satu orang lainnya.
“Suara ledakan seperti itu dari senjata besar meledak. Tanah bergetar, telinga saya hampir tuli,” kata Peter Olupot, penjaga bank berusia 28 tahun yang berada di dekat serangan di dekat parlemen.
“Saya melihat sebuah kendaraan terbakar dan semua orang berlarian dan panik. Saya melihat seorang boda boda (sepeda motor) pria – kepalanya pecah dan berlumuran darah,” ia menambahkan.
Seorang jurnalis Reuters melihat mobil yang terbakar di belakang barisan polisi di tempat kejadian dan seorang reporter stasiun televisi lokal NTV Uganda mengatakan dia melihat dua mayat di jalan.
Enanga mengungkapkan polisi anti-terorisme menangkap pelaku lain yang bersiap untuk melakukan serangan.
“Kami sekarang mengejar anggota lain dari kelompok teror,” ia menambahkan. (hanoum/arrahmah.com)