ALEPPO (Arrahmah.com) – Sedikitnya 13 orang meninggal dunia dan 17 lainnya terluka dalam serangan di Maadi, timur laut Aleppo, menurut laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
Kelompok pemantau tersebut mengatakan kematian di Maadi terjadi ketika pesawat tempur rezim Syi’ah Suriah pimpinan Assad menjatuhkan bom barel ke sebuah bangunan di sana, lapor situs berita zaman alwsl pada Ahad (10/8/2014).
Jumlah korban tewas bisa meningkat karena sejumlah korban luka berada dalam kondisi kritis.
SOHR melaporkan kematian satu anak dalam peristiwa tersebut, namun warga setempat mengatakan sedikitnya empat anak tewas.
Seorang wartawan AFP yang melaporkan dari tempat kejadian, melihat sebuah bangunan dengan atap yang ambruk dan kerusakan berat lainnya, sementara puing-puing berserakan di sekitarnya.
Relawan pertahanan sipil dari distrik yang dikuasai pejuang Suriah, bergegas untuk membersihkan puing-puing dan mengevakuasi tubuh seorang pria yang tertutup debu putih dengan kepala bersimbah darah.
Relawan lain menarik puing-puing sementara tubuh anak kecil yang ditutup plastik dibawa pergi menggunakan tandu.
Masyarakat setempat mengumpulkan apa yang tersisa dari kotak sayuran dan buah yang tersebar di jalan. Mereka mengatakan serangan itu terjadi pagi hari.
“Orang-orang tengah tertidur, seorang kakek membunyikan alarm darurat, namun ketiga anaknya yang telah menikah dan anak-anak mereka, masih tidak tahu apa yang telah terjadi,” ujar seorang warga.
“Mereka menemukan empat anak terkoyak setelah helikopter menjatuhkan bom barel, semoga Allah mengutuknya,” ujar pria itu menambahkan, merujuk pada Bashar al-Assad.
Bulan lalu, Human Rights Watch (HRW) mengatakan jumlah sektor yang dikuasai pejuang Suriah menjadi target serangan bom barel, meningkat hampir dua kali lipat dalam lima bulan.
HRW menggambarkan bom barel sebagai senjata yang “murah, diproduksi secara lokal dan biasanya dibangun dari drum besar minyak, tabung gas dan tangki air, penuh dengan bahan peledak tinggi dan besi tua untuk meningkatkan fragmentasi dan kemudian dijatuhkan dari helikopter.” (haninmazaya/arrahmah.com)