JENIN (Arrahmah.id) – Pasukan ‘Israel’ menembak dan membunuh tujuh warga Palestina, termasuk seorang dokter, seorang guru dan dua pemuda, dalam serangan di kota Jenin dan kamp pengungsi di Tepi Barat yang diduduki.
Sembilan belas warga Palestina lainnya terluka, termasuk seorang jurnalis yang tertembak setelah pasukan ‘Israel’ menembaki sekelompok jurnalis yang meliput penggerebekan yang dimulai pada Selasa dini hari (21/5/2024). Seorang paramedis perempuan juga termasuk di antara korban luka ketika pasukan ‘Israel’ menembaki ambulans di kamp tersebut.
as of this morning, more than 1,000 'israeli' soldiers are participating in the invasion of the Jenin. number of Palestinians killed in the West Bank since 7 October now stands at over 500.
do not lose focus. do not get distracted. pic.twitter.com/I0jD6myYHO
— 𓁹انجي𓁹 (@levantinewitch) May 21, 2024
Dr Osayd Kamal Jabareen, Kepala Departemen Bedah di Rumah Sakit Pemerintah Jenin, terbunuh di sekitar rumah sakit, menurut kantor berita resmi, WAFA, serta Jaringan Berita Resmi Resistance (RNN).
Seorang guru sekolah, Allam Jaradat (48) ditembak dan dibunuh saat berada di dalam kendaraannya dalam perjalanan menuju tempat kerja. Gambar yang dibagikan di jaringan RNN menunjukkan kursi kendaraan Jaradat yang berlumuran darah.
They Killed the Doctor and the Teacher. pic.twitter.com/sNARM1ooD0
— Eye on Palestine (@EyeonPalestine) May 21, 2024
Dua pemuda, Mahmoud Amjad Hamdneh (15) dan Osama Mohammed (16) juga ditembak dan dibunuh. Warga Palestina lainnya yang terbunuh adalah Muammar Mohammad Abu Omeira (50), Amir Issam Abu Omeria (22), dan Bassem Mahmoud Turkman (53).
Menurut Kementerian Kesehatan, jumlah total warga Palestina yang terbunuh di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 513 orang.
Serangan yang Berkelanjutan
Saluran RNN melaporkan bahwa Rumah Sakit Pemerintah Jenin dikepung dan jalan-jalan di sekitarnya dibuldoser dan penembak jitu dikerahkan secara ekstensif.
Seorang penembak jitu ‘Israel’ menembaki siapa pun yang terlihat di sekitar Rumah Sakit Syuhada Khalil Suleiman di Jenin dan secara acak melepaskan tembakan ke arah mereka yang berada di halaman Rumah Sakit Pemerintah Jenin.
West Bank | Yesterday 7 Palestinians including 2 children were killed in Jenin. Several people were injured including a journalist.
Ambulances were prevented from reaching the injured and were shot at.
The Israeli occupation's raids are ongoing. https://t.co/oFDdmC3wHo pic.twitter.com/fUc991z1SK
— TIMES OF GAZA (@Timesofgaza) May 21, 2024
Direktur Medis di Rumah Sakit Jenin mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa situasinya sulit karena staf medis tidak cukup untuk menangani banyaknya korban luka, menurut RNN.
Pasukan ‘Israel’ juga terus mencegah ambulans menjangkau korban luka, dan korban luka serta personel medis dicegah memasuki lokasi rumah sakit.
Ketika pasukan Perlawanan terus bentrok dengan pasukan ‘Israel’ yang menyerang, militer memutus aliran listrik ke seluruh kota dan kamp Jenin.
Rumah Dibuldoser
Militer ‘Israel’ juga menghancurkan rumah Ahmed Barakat (Abu Al-Hani), seorang pejuang perlawanan yang syahid dalam serangan udara ‘Israel’ di kota tersebut pada Maret tahun ini.
Ibu Barakat mengatakan kepada WAFA bahwa buldoser menghancurkan dan menghancurkan rumah dua lantai mereka seluas 280 meter persegi, tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Dia mengatakan pasukan ‘Israel’ tidak mengizinkan mereka memindahkan isi rumah; sebuah rumah untuk sepuluh anggota keluarga, sehingga membuat mereka kehilangan tempat tinggal.
Sekolah-sekolah di Jenin serta kamp pengungsinya telah dievakuasi.
Serangan membabi buta
Kantor Media Pemerintah Palestina mengecam tindakan tentara ‘Israel’ “setelah tentaranya secara acak menembaki orang yang lewat di jalan-jalan menyusul ditemukannya unit khusus tentara pendudukan.”
“Pembantaian baru di Jenin ini, bersama dengan agresi sebelumnya yang dilakukan oleh tentara pendudukan dan geng pemukim adalah bukti konklusif dari pola pikir kriminal yang mengatur negara pendudukan, dan keyakinan ideologisnya dalam membunuh rakyat kami dan melakukan genosida terhadap mereka di mana pun mereka berada. ”
Gerakan Jihad Islam mengatakan sayap militernya, Saraya Al-Quds – Brigade Jenin, terlibat dalam bentrokan sengit “setelah ditemukannya upaya infiltrasi oleh tentara musuh di pinggiran kamp Jenin, yang mengakibatkan beberapa orang syahid dan terluka.
Brigade Syuhada Al-Aqsa mengatakan para pejuangnya telah meledakkan beberapa alat peledak tinggi terhadap kendaraan militer ‘Israel’ selama serangan mereka ke kamp tersebut.
Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, mengatakan “pembantaian di kamp Jenin pagi ini… adalah upaya putus asa pendudukan untuk menghalangi orang-orang kami yang heroik dan perlawanan yang gagah berani.”
“Ini melanjutkan serangkaian kejahatan pendudukan berupa pembunuhan, pengepungan, dan kelaparan di Rafah, Jabalia, dan berbagai wilayah di Jalur Gaza.”
Penangkapan Massal
Pasukan ‘Israel’ juga menahan setidaknya 15 warga Palestina di berbagai wilayah Tepi Barat yang diduduki pada Senin malam hingga Selasa dini hari (21/5), menurut Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina (PPS).
Penangkapan terbanyak terjadi di Ramallah, Nablus, Tubas, dan Yerusalem.
Menurut Komisi dan PPS, pasukan ‘Israel’ telah menahan lebih dari 8.815 warga Palestina sejak 7 Oktober 2023. (zarahamala/arrahmah.id)