BAGHDAD (Arrahmah.com) – Rezim Syiah Irak pimpinan PM Nouri al-Maliki kembali mendapat serangan mematikan dari mujahidin Irak. Rentetan belasan bom mobil meledak dalam satu hari pada Senin (27/5/2013) menargetkan tentara, polisi dan pejabat rezim Syiah Irak.
Sumber-sumber mujahidin melaporkan kepada situs Anshar al-Mujahidin bahwa data awal yang dihimpun oleh Departemen Kesehatan Irak menyebutkan lebih dari 130 orang tewas dalam serangan 13 bom mobil dan ledakan ranjau pada hari Senin di kawasan-kawasan berpenduduk mayoritas Syiah di Baghdad.
Serangan bom mobil terjadi di 13 tempat pada Senin siang di kawasan berpenduduk mayoritas Syiah di Baghdad. Serangan bom mobil terjadi di kawasan Sa’dun, New Baghdad, Saba’ al-Bur, Kazhimiah, Ma’alif, Shadriah, Jisr Diyala, Syi’b, Habibiah, Baldiyat, Al-Bayya’, Al-Bab as-Sharqi dan Hurriyah. Posko-posko militer, kantor-kantor polisi dan posko pemeriksaan keamanan menjadi target rangkaian serangan bom mobil tersebut.
Lebih dari 130 polisi dan tentara rezim Syiah Irak tewas dalam serangan tersebut. Lebih dari 200 lainnya cedera, kata sumber-sumber mujahidin. Jumlah korban tewas dan cedera tersebut berasal dari sembilan lokasi serangan bom mobil. Empat lokasi serangan bom mobil belum mengungkapkan data awal korban tewas dan cedera.
Sementara itu sumber-sumber pada Departemen Dalam Negeri Irak menyatakan kepada harian Almada Press pada Selasa (28/5/2013) pagi bahwa korban tewas dan cedera sampai saat ini mencapai 315 orang. Rinciannya, sebanyak 64 orang tewas dan 251 lainnya cedera.
Mujahidin Daulah Islam Irak dan Jama’ah Ansharul Islam selama beberapa bulan terakhir menggencarkan serangan mereka terhadap tentara, polisi dan pejabat rezim Syiah Irak. Gelombang perlawanan rakyat muslim sunni Irak terhadap rezim Syiah Irak boneka Iran semakin gencar pasca pembantaian di kota Huwaijah. Lebih dari 50 demonstran muslim sunni Irak gugur dan ratusan lainnya cedera parah saat polisi dan tentara rezim Syiah Irak menyerbu ribuan demonstran sunni di I’tisham Square, kota Huwaijah, propinsi Kirkuk pada Selasa (23/4/2013). (muhibalmajdi/arrahmah.com)