QUNEITRA (Arrahmah.id) — Kelompok yang mengaku ‘Perlawanan Suriah’ mengklaim bertanggung jawab atas penargetan pasukan Israel tadi malam, menurut Surat Kabar Al-Akhbar Lebanon.
Dilansir Al Mayadeen (1/2/2025), kelompok yang memiliki logo seperti kelompok Syiah Hizbullah ini juga mengumumkan bahwa mereka “telah memulai operasinya melawan musuh Israel bersamaan dengan operasi melawan geng teroris al-Jaulani,” samaran pemimpin baru Suriah Ahmad asy-Syaraa.
Seorang wartawan Radio Angkatan Darat Israel mengatakan tadi malam, “Orang-orang bersenjata menembaki pasukan Israel di pedesaan Quneitra,” dan mencatat bahwa “ini adalah pertama kalinya tembakan diarahkan ke pasukan kami setelah dua bulan berkeliaran bebas di Suriah.”
Menurut al-Akhbar, kelompok itu bersumpah untuk menghadapi pendudukan Israel dengan menargetkan pasukan Israel dan orang-orang bersenjata al-Jolani dengan penyergapan dan serangan mendadak.
Pasukan pendudukan Israel menyatakan tadi malam bahwa tentara membalas tembakan ke sumber penembakan dan melaporkan tidak ada korban luka.
Ini menandai insiden pertama yang melibatkan pasukan Israel sejak mereka dikerahkan ke zona penyangga di perbatasan “Israel”-Suriah menyusul jatuhnya rezim Assad bulan lalu.
Radio Angkatan Darat mencatat bahwa “masih terlalu dini untuk mengetahui apakah ini merupakan awal dari perlawanan bersenjata terhadap aktivitas tentara Israel di Suriah,” seraya menambahkan bahwa, “insiden ini pasti sangat mengganggu.”
Sumber-sumber lokal mengatakan kepada Al Mayadeen awal bulan ini bahwa pendudukan Israel mengerahkan bala bantuan di barak al-Jazeera di desa Maariya, di pedesaan Daraa, dekat perbatasan Suriah-Yordania, mendirikan penghalang beton tinggi, dan mengaspal semua jalan menuju barak.
Selain itu, sumber itu menyatakan bahwa untuk pertama kalinya, tentara pendudukan Israel mengerahkan patroli lapis baja di perbukitan wilayah Gunung Hermon yang baru-baru ini diduduki, menghadap wilayah di wilayah Nabatieh di Lebanon.
Hal ini terjadi setelah media Israel melaporkan bahwa militer Israel sedang mempersiapkan kehadiran yang lebih luas di Suriah.
Menurut Walla, “Meskipun ada tekanan dari partai-partai Eropa terhadap Israel, para pemimpin politik telah menginstruksikan tentara Israel untuk bersiap tinggal dalam jangka waktu yang lama di wilayah Suriah.” (hanoum/arrahmah.id)