CIPUTAT (Arrahmah.com) – Penembakan terhadap anggota polisi sudah dua kali terjadi di Ciputat, Tangerang Selatan. Penembakan pertama menimpa Aipda Patah Saktiyono (53) pada Sabtu (27/7/2013). Pagi ini Rabu (7/8/2013), aksi penembakan menimpa Aiptu Dwiyatna (50).
Penembakan pagi ini menewaskan Aiptu Dwiyatna terjadi di Jalan Otista Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, sekitar pukul 05.00 WIB. Pelakunya adalah dua orang tak dikenal.
Korban tewas setelah peluru menembus helm dan bersarang di kepalanya. Saat ditembak, Aiptu Dwiyatna sedang menuju Lebak Bulus untuk memberikan ceramah dengan mengendarai sepeda motor dinas Suzuki Smash 2643-31 VII.
Adapun kronologi yang diungkapkan polisi menyebutkan korban ditembak dari jarak dekat.
“Korban ditembak pada bagian kepala. Penembakan dilakukan dari jarak dekat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Rikwanto di Ciputat.
Dikutip dari keterangan saksi, anggota satuan Pembinaan Masyarakat (Bimas) Polsek Metro Cilandak itu dipepet oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor. Satu tembakan dari jarak dekat yang diarahkan seorang pelaku mengenai kepala Aiptu Dwiyatna.
Polisi menyebut penyelidikan awal terhadap penembakan Aiptu Dwiyatna diduga masih berhubungan dengan kasus penembakan Aipda Patah Saktiyono, anggota polisi lalu lintas Polres Metro Jakarta Pusat.
“Kami menduga ini masih berhubungan. Kami akan selidiki dan minta keterangan saksi,” tutur Rikwanto.
Penembakan yang dialami Aipda Patah terjadi di Jalan Cirendeu Raya, Ciputat, Tangerang Selatan. Peluru menembus dada kirinya, beruntung nyawa Aipda Patah bisa diselamatkan.
Korban dibawa warga ke masjid terdekat sekitar lokasi kejadian. Selanjutnya, korban dibawa ke RS Polri untuk menjalani tindakan khusus.
Siapa pelaku penembakan Aipda Patah hingga hari ini masih misterius. Tim gabungan dari Polres Jakarta Selatan dan Kepolisian Daerah Metro Jaya masih menyelidiki kasusnya. Guna mengungkap pelaku, penyidik sudah memeriksa lima orang saksi.
Pelaku diketahui menggunakan jaket dan helm berwarna gelap. Dari penyelidikan, diduga pelakunya telah mengetahui bahwa korban adalah polisi. Saat ditembak, korban menggunakan kaus dinas bertuliskan polisi.
Penembakan yang dilakukan dari jarak dekat, mengindikasikan bahwa pelaku sudah merencanakan aksi ini.
Respon Kapolri
Peristiwa penembakan Aiptu Dwiyatna ini mengundang perhatian mendalam dari Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Timur langsung mendatangi tempat kejadian perkara di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.
Kapolri datang didampingi seorang ajudannya. Dia masih menggunakan pakaian olahraga pada pukul 07.00 WIB. Timur enggan menjawab wartawan saat ditanya kejadian penembakan anggota Polri tersebut.
Sementara saat di RS Polri Kramat Jati, Kapolri menegaskan pihaknya telah membentuk tim gabungan untuk menangkap pelaku dan mengungkap kasus ini. Tim tersebut terdiri dari Mabes Polri, Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Selatan.
“Kita akan bentuk tim khusus untuk mengungkapkan siapa pelakunya,” ujar Timur saat mendatangi RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu 7 Agustus 2013.
Menurut Timur, setiap pekerjaan pasti memiliki resiko. Dia menghimbau kepada seluruh anggotanya untuk selalu waspada dalam menjalankan tugas dimanapun berada.
“Tentunya ini risiko dari pada tugas,” kata Timur.
(azmuttaqin/sumber/arrahmah.com)