MARSEILLE (Arrahmah.com) – Sebuah Sinagog di Marseille, sebuah kota di selatan Perancis dengan populasi Muslim yang besar, dilaporkan dibeli oleh sebuah asosiasi Muslim seharga 400.000 euro dan akan diubah menjadi Masjid, media lokal melaporkan sebagaimana dilansir RT (27/4/2016).
Thora Sinagog di jalan Saint Dominique dilaporkan dibeli oleh Al Badr Association beberapa bulan yang lalu.
Sebelumnya Al Badr Association baru saja memiliki satu Masjid di jalan tersebut beberapa bulan ini, namun Masjid itu penuh sesak sehingga para jamaah Masjid memenuhinya hingga trotoar.
Berbanding terbalik, Sinagog yang berkapasitas 250 jemaat itu hanya memiliki kurang dari 10 jemaat.
“Itu dulunya sebuah Sinagog. Tapi di kota ini, orang-orang Yahudi telah pindah. Ini adalah tanda akhir zaman,” Michele Teboul, kepala administrasi pemerintah provinsi Marseille mengatakan.
“Selama 20 tahun terakhir kami telah melihat pergeseran komunitas Yahudi ke lingkungan lain,” katanya.
Marseille merupakan rumah bagi kurang dari 250.000 Muslim dari 850.000 jiwa penduduknya yang sebagian besar berasal dari Afrika Utara, Turki, dan Kepulauan Tomoro. Menurut Open Society Foundation, pada tahun 2011, 30 sampai 40 persen penduduk Marseille adalah Muslim.
Sementara populasi Yahudi hanya sekitar 70.000 hingga 80.000 jiwa.
Hingga kini, ada sekitar 2.500 Masjid di Perancis dan 300 lainnya sedang dalam pembangunan. Namun, jumlah tersebut terlalu sedikit dari yang dibutuhkan, Dadil Baoubakerur, rektor Masjid Agung di Paris dan ketua Dewan Prancis Muslim, mengatakan tahun lalu.
Dengan sekitar lima juta Muslim di Perancis, setidaknya 5.000 masjid yang diperlukan, Baoubakerur mengatakan, beberapa gereja Katolik yang ditinggalkan kemungkinan akan menjadi Masjid. (fath/arrahmah.com)