BANDUNG (Arrahmah.com) – Tidak berlebihan jika ada anggapan bahwa gerakan Syiah menjadi ancaman bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini bisa mencontoh dari beberapa tragedy kemanusiaan yang berujung pada perebutan kekuasaa seperti yang terjadi Irak, Suriah dan juga di Yaman. Ini terjadi karena dalam ideologi Syiah ada faham al wilayah dan imamah.
Demikian diungkapan Sekum MUI Jawa Barat (Jabar), Drs.Rafani Achyar saat menerima puluhan orang yang mewakili ormas Islam Jabar yang tergabung dalam gerakan Pembela Ahlus Sunnah (PAS) di kantornya,Bandung, Kamis, (19/3/2015).
Lebih lanjut Rafani yang mewakili Ketua Umum MUI Jabar, Prof.Dr.Rakhmat Syafei yang berhalangan hadir menjelaskan gerakan Syiah terhadap keutuhan NKRI ini semakin terasa dan mengemuka dengan berbagai bentuknya. Dia menambahkan kejadian yang tengah berlangsung di jazirah Arab tersebut sedikit banyak akan menjadi inspirasi dalam memaikan gerakannya di Indonesia.
“Mereka ingin menguasai negara dan mereka juga hendak mengimpor ke sini,” ungkap Prof Rakhmat, lapor humas PAS.
Untuk itu pihaknya sangat mendukung upaya ormas Islam khususnya yang tergabung dalam PAS yang ingin membendung gerakan Syiah di tanah air. Dirinya pun menegaskan, gerakan syiah yang direkomendasi tahun 1984 agar diwaspadai kini mulai meresahkan umat,bangsa dan negara. MUI sendiri menurutnya sebagai tanzih al harakah ( wadah koordinasi harakah) senatiasa terbuka dan siap bersama dalam membentengi akidah umat dari menyimpang ajaran maupun aliran sesat, termasuk Syiah.
“Tidak salah analisis MUI dulu. Sekarang kejadian sehingga cocok untuk jadi fatwa (sesat Syiah). Kita awali dengan menerbitkan buku ini,” ungkapnya sambil menunjukan buku “Mengenal dan mewaspadai penyimpangan Syiah”.
Untuk itu pihaknya tengah menyiapkan langkah dan upaya dalam rangka menyadarkan pemerintah akan bahaya gerakan Syiah terhadap keutuhan NKRI. Dia meyakini jika ada ketegasan pemerintah soal gerakan Syiah ini potensi perpecahan tersebut dapat dicegah sedini mungkin.
Sementara itu Roinul Balad selaku Koordinator PAS menjelaskan bahwa sudah banyak bukti kesesatan Syiah khususnya gerakannya di wilayah Jabar dan sangat meresahkan. Dia mencontohkan beberapa daerah yang sinyalir menjadi “kawasan” Syiah dimana ada sekolah atau yayasan yang alifiasi ke ormas Syiah (Ijabi atau ABI) mengaku resah.
“Biasanya keresahan meningkat saat jelang ada acara-acara ritual Syiah. Mereka tidak mau dianggap sebagai pendukung namun melapor juga tidak ada keberanian,” jelas dia.
Roin juga mengaku banyak mendapat laporan gerakan Syiah suka mengadu domba sesama umat Islam dengan melemparkan isu wahabi dan salafi ditengah jamah Ahlus Sunah. Selain itu,sambungnya, kelompok Syiah juga suka menyebarkan isu bahwa orang atau kelompok yang anti perbedaan,kerap menolak pendirian tempat ibadah dan sebagainya sebagai kelompok anti NKRI dengan alas an tidak menghargai perbedaan dan mengesampingkan sikap toleransi.
“Karenanya,kami berharapkan MUI pusat jangan ragu untuk segera mengeluarkan fatwa Syiah sesat. PAS sendiri yang merupakan Gabungan 39 ormas Islam Jabar menyatakan dukungannya kepada MUI dalam membentengi akidah umat, khususnya dari pengaruh akidah sesat khususnya Syiah,” pungkasnya. (azmuttaqin/arrahmah.com)