TEL AVIV (Arrahmah.com) – Separuh warga “Israel” tidak ingin Benjamin Netanyahu menjabat sebagai perdana menteri berikutnya, menurut sebuah survei baru.
Survei yang dilakukan oleh Otoritas Penyiaran “Israel” menunjukkan bahwa 37 persen orang “Israel” beranggapan bahwa Netanyahu merupakan favorit kuat untuk memenangkan pemilihan awal pada 9 April, sebagaimana dilansir World Bulletin, Rabu (26/12/2018).
Namun, 52 persen responden meyakini bahwa Netanyahu sebaiknya tidak menjadi perdana menteri berikutnya.
Diketahui, para anggota dewan “Israel” memutuskan untuk membubarkan parlemen dan mempercepat pemilihan umum menjadi 9 April 2019.
Keputusan ini diambil setelah parlemen menggelar pemungutan suara dengan hasil 102-3.
Koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sendiri sudah setuju untuk menggelar pemilu lebih cepat, Senin (24/12).
Semua keputusan ini diambil di tengah kebuntuan para pemimpin partai untuk menyepakati rancangan undang-undang terkait tentara.
Saat ini, koalisi Netanyahu kehilangan satu kursi setelah Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengundurkan diri karena keputusan gencatan senjata kontroversial di jalur Gaza.
Di tengah kemelut ini, sejumlah analis memperkirakan Netanyahu sebenarnya ingin keputusan mengenai waktu pemilu diambil setelah Jaksa Agung mengumumkan putusan terkait dakwaan korupsi atas sang perdana menteri.
(ameera/arrahmah.com)