JAYAPURA (Arrahmah.id) – Puluhan warga sipil non Papua memilih mengungsi ke Jayapura paska-rentetan aksi gangguan keamanan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata.
Wakapolda Papua, Brigjen Pol Ramdani Hidayat mengatakan sejak Jumat (13/1/2023) pagi sedikitnya ada 58 warga yang mengungsi ke Jayapura menggunakan pesawat terbang.
“Kami bekerja sama dengan TNI memberikan Pelayanan berupa Penerbangan Pesawat TNI AU dari Kota Oksibil menuju Jayapura, Sedangkan bagi Masyarakat yang tetap tinggal di Kota Oksibil Pihak Keamanan TNI/Polri dan seluruh Stakeholder siap menjamin Keamanan mereka,” ungkap Brigjen Ramdani, Jumat (13/1/2023).
Menurutnya, selain pesawat Hercules ada juga warga sipil yang menggunakan pesawat komersial dan pesawat carteran.
“Hari ini cuma 2 penerbangan, itu dari Pesawat CN dan 1 dari Pesawat Carter Caravan Smart Air. Kebanyakan yang mengungsi adalah ibu hamil dan anak-anak,” ujar Ramdani.
Paska-teror KKB di Oksibil, aktivitas pelayanan publik tetap berjalan normal. “Untuk di Oksibil pelayanan publik seperti aktivitas perkantoran, bank, pasar, rumah sakit dan sekolah tetap berjalan normal. Kami siap kawal semua kegiatan warga,” jelasnya.
Sementata itu Panglima Kodam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengatakan telah mengirim 1 Peleton pasukan untuk membackup personil polri yang ada di Oksibil.
“Tentunya kita akan membantu Polri dalam hal penegakan hukum di Pegunungan Bintang, kita kirim 1 Pleton pasukan kesana. Jadi pasukan yang kita kirim itu bukan hanya untuk membantu mengamankan, tetapi juga membantu mengejar dan menangkap pelaku kejahatan di sana,” jelas Pangdam Cenderawasih.
Diketahui, dalam sepekan terakhir KKB melakukan beberapa aksi gangguan keamanan di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Senin, 9 Januari 2023 diketahui KKB menembak pesawat Caravan saat hendak landing di bandara Oksibil. Dihari yang sama SMK N 1 oksibil.
Selang sehari kemudian, Rabu 11 Januari 2023 KKB kembali menebar teror dengan membakar kantor Dukcapil Pegunungan Bintang.
(ameera/arrahmah.id)