Rashid Rauf Rahimahullah, semoga Allah menerimanya sebagi syuhada. Sejak berbagai media kafir memberitakan tentang kematiannya, kami hingga saat ini belum mendapat konfirmasi apapun, apakah dia masih hidup atau telah syahid.
Rashid Rauf memiliki kisah menarik dalam hidupnya. Ia merupakan orang Pakistan yang memiliki dua kewarganegaraan, Inggris dan Pakistan. Ia meninggalkan Inggris ke Pakistan sekitar tahun 2002 dan menikah dengan adik dari seorang mujahid Syeikh Maulana Masood Azhar hafidhullah.
Sejak tahun 2006, ia menjadi salah satu mujahid yang dicari-cari sehubungan dengan rencana peledakan bom cair dalam penerbangan transatlantik.
Pemerintah Inggris terus mengejarnya dan menyebut Rauf sebagai pemimpin kelompok penjahat (teroris). Ia ditangkap oleh pemerintah Pakistan. Di mana ia dimasukkan ke dalam sebuah sel yang sangat kecil, yang lebih pantas dijadikan sebagai kandang burung (sangkar). Dengan sangat brutal, dia mendapat pukulan dan siksaan oleh agen-agen AS dan Inggris. Ia juga disiksa dengan setruman listrik.
Ia kemudian di bawa ke pengadilan di Rawalpindi dan hakim saat itu tidak mendapatkan cukup bukti untuk menghubungkannya dengan tuduhan Inggris, tetapi ia tetap didakwa dengan pemalsuan dan membawa bahan peledak.
Setelah berada di depan pengadilan di Islamabad, ia meminta kepada dua polisi yang menjaganya agar ia diperbolehkan sholat di Mesjid dan mereka menyetujuinya. Dengan ijin Allah, ia berhasil kabur tanpa meninggalkan jejak dari Mesjid tersebut. Setelah peristiwa tersebut, muncul beberapa spekulasi tentang hilangnya dia secara “misterius”, dan hanya Allah saja yang Maha Tahu kisah sebenarnya.
Beberapa hari lalu, media kafir memberitakan bahwa dirinya telah tewas di Waziristan Utara oleh serangan misil milik AS. Jika berita tersebut benar, kami meminta kepada Allah untuk menerima dia di antara Syuhada. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)