TAGAB (Arrahmah.com) – Seorang wanita meninggal dunia dan dua anak kecil luka-luka pada saat pasukan gabungan penjajah dan boneka mereka menyerbu rumah seorang ketua dewan lokal di distrik Tagab, provinsi Kapisa, pada Kamis pekan lalu, lansir Sunni-News pada Sabtu (26/1).
Setelah peringatakan bahwa beberapa pria bersenjata bersembunyi di rumah Mullah Muhammad Naim, pasukan penjajah dan antek mereka menyerbu rumahnya di desa Anarjo pada malam hari, menurut gubernur Tagab Abdul Qudus Safi kepada Afghan Islamic Press (AIP).
Safi mengatakan bahwa istri Muhammad Daim ditembak ketika ia berusaha melawan.
Klaim bahwa ada Mujahidin bersembunyi di tempat tersebut terbantahkan setelah pasukan penjajah dan boneka mereka tidak menemukan pria bersenjata ketika menyerbu daerah tersebut.
Sementara itu, seorang penduduk setempat mengatakan kepada AIP bahwa pasukan penjajah menembak mati wanita itu ketika ia berusaha membebaskan suaminya yang hendak ditangkap. Dia mengatakan bahwa mereka ingin menangkap Muhammad Naim namun kemudian membebaskannya setelah membunuh istrinya.
Serangan-serangan semacam ini sering terjadi dan meningkat lagi, menyebabkan korban tewas dan terluka dari kalangan warga sipil.
NATO dan boneka mereka mengklaim bahwa operasi malam mereka untuk mencari para “militan” Taliban yang bersembunyi di rumah-rumah. Tetapi kenyataannya warga sipil tak bersenjata menjadi korban.
Zabihullah Mujahid, selaku juru bicara Taliban, mengatakan kepada AIP bahwa Mujahidin mereka tidak ada di rumah tersebut, dan yang menjadi korban adalah warga sipil.
Saat dihubungi, Pasukan Bantuan “Keamanan” Internasional (ISAF) yang berbasis di Kabul mengatakan kepada AIP bahwa ISAF sadar akan “tuduhan” korban sipil akibat operasi yang dilakukan pasukan Afghan yang dibantu oleh pasukan ISAF di distrik Tagab dan ISAF sedang melakukan “peninjauan” untuk “menentukan fakta-fakta.” (siraaj/arrahmah.com)