BETLEHEM (Arrahmah.com) – Serdadu Israel Sabtu (13/9) membunuh seorang pemuda di satu distrik sebelah selatan Betlehem, Tepi Barat. Setelah sebelumnya melukai delapan warga lainnya, bekerja sama dengan kelompok pemukim Israel di Nablus.
Sumber media di Ramallah menyebutkan, pemuda tadi bernama Hasan Muhammad Abdu Hamim (16 tahun). Ia meninggal akibat dadanya tertembus peluru Israel, ketika ia dan kawan-kawanya menghalau masuknya serdadu Israel yang mau menyerbu distrik. Sementara itu Abdu Kholid Hamid (20 tahun) terluka di bagian kakinya tertembak timah panas Israel.
Abdu Hamid saat itu divakuasi ambulans milik “Bulan Sabit Merah” ke rumah sakit pemerintah di Bet Jala, namun di tengah perjalanan ia menghembuskan napas terakhir. Sementara yang terluka sudah diangkut ke klinik terdekat dan kondisinya sudah membaik.
Dengan peristiwa ini, jumlah korban akibat keganasan Israel di Ushairah yang terletak di di sebelah selatan Nablus, Tepi Barat meningkat jadi delapan orang.
Sementara itu, Ketua Dewan Distrik Ushairah, Husni Syarif menegaskan, para petugas medis telah mengangkut delapan yang terluka ke sejumlah rumah sakit dan pusat-pusat kesehatan. Di antara yang terluka tersebut adalah, Jamil Radhi, Wafa Muhammad Shidqi, Nurudin Abudl Latif, Ahmad Syahadah, Ibrahim Abu Khalaf dan Muhammad Ahmad Dawud.
Ia menambahkan sangat sulit mengenal nama-nama yang terluka, jumlah mereka ataupun rumah yang menjadi sasaran penghancuran Israel, menyusul larangan keluar bagi warga. Ia mengatakan ada sekitar 20 jef militer Israel mengepung distrik. Sementara itu, sejumlah pemukim Israel menyerang wilayah ushairah Qibaliah dan beberapa tampat yang berdekatan dengannya.
Disebutkan, pasukan perlawanan berhasil melukai salah seorang pemukim Zionis dan membakar salah satu rumah milik mereka di permukiman Israel.
Di tempat lain serdadu Israel menangkap empat warga Palestina dalam operasi penyerbuanya terhadap distrik Bet Amer dan kamp pengungsian El-Fawar, tenggara Hebron, Tepi Barat. Mereka juga menggeladah sejumlah rumah dan menangkap dua warga kakak beradik masing-masing, Mahmud Wazid Yunus, Muhammad Kamil dan Murad Kholid. (Hanin Mazaya/infopalestina)