KABUL (Arrahmah.com) – Seorang perempuan Afghanistan yang baru berusia 15 tahun disiksa selama berbulan-bulan oleh mertuanya yang memaksa dia untuk melakukan prostitusi dan akan dikirim ke India untuk memperoleh perawatan medis, seorang pejabat Afghanistan mengatakan, seperti dilansir Guardian.
Ibu mertua Sahar Gul dan adik iparnya telah ditangkap dan suaminya sendiri saat ini sedang dalam pencarian, kata juru bicara kementerian dalam negeri, Sediq Sediqi, pada hari Senin (2/1/2012).
Kasus ini telah mengejutkan Afghanistan, meskipun para aktivis HAM mengatakan bahwa pelanggaran serius terhadap perempuan dan anak perempuan dalam masyarakat konservatif merupakan suatu hal yang biasa di negeri ini. Presiden Hamid Karzai telah mengatakan bahwa siapapun yang melakukan kekerasan terhadap Gul akan dihukum.
Menurut pejabat di provinsi Baghlan, mertua Gul menyekap perempuan itu di ruang bawah tanah selama enam bulan, mencabut kukunya, menyiksanya dengan besi panas dan mematahkan jari-jarinya. Polisi berhasil membebaskan Gul pekan lalu melalui bantuan pamannya.
Menteri urusan kesehatan publik dan perempuan mengunjungi Gul, yang saat ini berada di sebuah rumah sakit Kabul.
“Ini merupakan tindakan kekerasan yang tidak bisa diterima di abad 21,” kata Sediqi pada wartawan. “Kami berterima kasih pada paman Sahar Gul.”
Dia menambahkan bahwa “jika polisi tidak datang tepat waktu, mungkin ia telah meninggal.”
Gul menikah sekitar tujuh bulan lalu. Jawad Basharat, juru bicara kepala polisi provinsi Baghlan, mengatakan surat perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk suaminya, yang bertugas sebagai personil militer Afghanistan.
“Setelah polisi mengetahui laporan mengenai gadis kecil itu, mereka segera mengambil tindakan dan menemukan Sahar Gul di ruang bawah tanah sebuah rumah dalam kondisi yang sangat buruk,” kata Basharat.
“Semua kukunya terangkat, dia memiliki luka di seluruh bagian tubuhnya, ada tanda-tanda luka bakar di tubuhnya, dia menderita berbagai jenis cedera.”
Dia mengatakan bahwa ibu mertua Gul dan anggota keluarga lainnya dilaporkan terlibat dalam “kegiatan kriminal”, termasuk prostitusi dan penjualan alkohol.
Menurut keterangan Basharat, pada mulanya Gul dipaksa untuk melakukan menjual dirinya namun ia tidak setuju. “Ini adalah salah satu alasan mereka menahan Gul di ruang bawah tanah selama enam bulan,” katanya.
Rahima Zarifi, direktur urusan perempuan di provinsi Baghlan, mengatakan sebuah komisi telah dibentuk di bawah perintah Karzai untuk menyelidiki kasus tersebut.
“Ini adalah kasus yang sangat paling ekstrim. Kita melihat seorang anak perempuan menjadi korban kekerasan, ia telah disiksa secara fisik dan psikologis. Ini adalah cambuk yang mengharuskan kita untuk lebih banyak berusaha untuk mewujudkan pendidikan, kesadaran morat, pembangunan sosial dan ekonomi,” kata Suraya Dalil, menteri Kesehatan. (althaf/arrahmah.com)