MINNEAPOLIS (Arrahmah.id) – Seorang pria telah ditangkap sehubungan dengan dua kebakaran di dua masjid di kota Minneapolis, Amerika Serikat, yang terjadi pekan lalu, serta penargetan kantor anggota kongres Ilhan Omar.
Jackie Rahm Little, seorang pria berusia 36 tahun, ditangkap dan menghadapi dakwaan pembakaran di tingkat negara bagian dan federal. Menurut jaksa penuntut, Little juga diduga menargetkan kantor distrik lokal Omar, seorang anggota kongres Muslim di Minnesota.
Menurut pengaduan federal, ibu Little mengatakan kepada para penyelidik bahwa ia “secara ekstensif melecehkan seorang wanita Muslim” di masa lalu dan “memiliki ketertarikan pada api sejak usia muda”. Dia mengatakan bahwa dia mencurigai Little dalam “beberapa peristiwa pembakaran yang tidak dilaporkan”, CBS News melaporkan.
“Kami menyambut baik penangkapan tersangka pembakaran dan mengucapkan terima kasih kepada penegak hukum atas tindakan cepat mereka. Penangkapan ini memberikan kelegaan bagi komunitas kami, yang telah merasa gelisah selama sepekan terakhir,” ujar Jaylani Hussein, direktur eksekutif Council on American-Islamic Relations (CAIR) cabang Minnesota, yang telah mengorganisir sebuah kampanye untuk menggalang dana guna membantu membangun kembali salah satu masjid, lansir Middle East Eye (1/5/2023).
“Kami berharap dapat mempelajari lebih lanjut tentang motivasi tersangka dan kemungkinan adanya kaki tangan yang mungkin telah menghasut serangan-serangan terhadap rumah-rumah ibadah kami.”
Pada akhir Desember, kantor Omar menerima pesan dari alamat email milik Little, kata para penyelidik federal. Email-email tersebut diduga berisi foto seorang pria yang sedang buang air kecil di atas Al-Quran di toilet. Selain itu, ada juga gambar telinga yang berlumuran darah.
Pada 5 Januari, Little diduga pergi ke kantor Omar di Minneapolis dan mengecat dengan cat semprot “500” di luar pintu kantor. Menurut Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak FBI, yang menyelidiki kasus ini, “makna dari tulisan ‘500’ tidak jelas”.
Pada 23 April, rekaman CCTV menunjukkan seorang pria memasuki Masjid Omar Islamic Centre sekitar pukul 19.15 waktu setempat.
Beberapa menit kemudian, api meletus di kamar mandi masjid. Keesokan harinya, kebakaran terjadi di lantai tiga Masjid al-Rahma, yang hanya berjarak tiga menit dari masjid lainnya.
Seorang petugas keamanan sukarelawan dan tiga karyawan masjid membantu mengevakuasi bangunan, termasuk 40 anak yang berada di pusat penitipan anak yang menyewa tempat di gedung tersebut, The Star Tribune melaporkan.
Kerusakan yang cukup parah terjadi pada kedua tempat ibadah tersebut, namun tidak ada korban luka, menurut laporan.
Menurut catatan pengadilan, Little pernah didakwa melakukan pembakaran setidaknya satu kali di Minnesota pada 2021, ketika dia diduga membakar sebuah kaleng gas di atas sebuah mobil.
Bulan lalu, MEE berbicara dengan anggota staf yang bekerja di kantor Omar tentang bagaimana rasanya menghadapi ancaman dan serangan yang konsisten yang mereka terima setiap hari.
Ancaman-ancaman tersebut telah menciptakan lingkungan yang sulit, karena anggota staf yang berurusan dengan ancaman-ancaman tersebut selalu merasa khawatir. Dan mendedikasikan sumber daya yang signifikan untuk menangani ancaman tersebut membuat mereka semakin sulit untuk memenuhi tugas legislatif mereka.
“Sayangnya, melaporkan ancaman-ancaman ini, berhubungan dengan Kepolisian Capitol dan penegak hukum lainnya, serta berkomunikasi dengan jaksa penuntut merupakan hal yang terlalu sering terjadi dan menjadi bagian dari tugas rutin saya -terkadang setiap hari,” ujar Connor McNutt, kepala staf Omar.
“Belum lagi staf yang menjawab telepon sepanjang hari dan harus mendengarkan retorika kekerasan atau ancaman pembunuhan terhadap anggota Kongres secara rutin.” (haninmazaya/arrahmah.id)