INDIA (Arrahmah.com) – Seorang pria India dibebaskan setelah menghabiskan hampir 11 tahun di penjara karena pembunuhan yang dilakukan oleh saudaranya, media lokal melaporkan, sebagaimana dilansir RT (21/1/2017). “Kesalahannya” adalah tidak memiliki dokumen resmi yang mampu membuktikan bahwa ia bukan pelaku kejahatan.
Bala Singh dari kota Bijnor, Uttar Pradesh, dibebaskan pada Jumat pagi, Times of India melaporkan.
“Aku menyia-nyiakan waktu satu dekade masa muda saya di penjara hanya karena saya tidak punya dokumen resmi untuk membuktikan bahwa saya bukanlah saudara kandung saya,” Bala, yang kini berusia 43 tahun, mengatakan.
Mimpi buruk Bala dimulai pada tahun 2001, ketika saudaranya, Pappu, dilaporkan terlibat dalam pembunuhan bersama dengan tiga orang lainnya.
Polisi menangkap tiga pelaku, namun gagal menangkap Pappu. Pada April tahun 2006, polisi menangkap Bala yang diduga Pappu. Ia kemudian dipenjara sejak itu.
Polisi akhirnya “menyadari” bahwa mereka menangkap orang yang salah, setelah sepuluh tahun kemudian.
“Kami memiliki sidik jari Pappu dari kasus sebelumnya. Kami kemudian mengirim mereka bersama dengan Bala ke laboratorium forensik di kota Lucknow tahun lau untuk melihat apakah mereka memang dua orang yang berbeda. Laboratorium menegaskan kepada kami bahwa Bala bukanlah Pappu,” kata inspektur penjara kabupaten DC Mishra.
Belum jelas mengapa polisi begitu lama mengirim sidik jari Pappu dan Bala untuk memverifikasi. Hal tersebut dilaporkan oleh pengacara, setelah ibu dari Bala baru mampu menyewanya beberapa tahun yang lalu.
Ibu Bala, Rajkumari (66), mengatakan bahwa perekonomian keluarganya sangat sulit dan tidak mampu membayar pengacara.
Rajkumari mengatakan bahwa Pappu melarikan diri ke Nepal di mana ia telah dibunuh.
“Aku bahkan mengajukan sertifikat kematian namun polisi menolak untuk mendengarkan saya,” kata Rajkumari, menambahkan bahwa polisi mengancam mereka untuk tetap diam ketika mereka menangkap Bala.
Bala mengungkapkan bahwa ia ingin pejabat yang telah menangkapnya untuk dihukum.
“Saya akhirnya mendapat keadilan, tapi saya kehilangan tahun-tahun terpenting kehidupan saya,” kata Bala sambil menangis.
“Sepuluh tahun lalu, saya adalah seorang pria muda yang penuh harapan. Saya telah berumur sekarang. Semua impian saya telah hancur. Saya tidak bersalah, dan menghabiskan waktu di dalam penjara adalah mengerikan bagi saya. Pada saat saya hampir menyerah untuk berharap.” (fath/arrahmah.com)