TRIPOLI (Arrahmah.com) – Seorang perempuan Libya menangis meminta tolong dengan menyelinap ke dalam sebuah hotel di Tripoli yang dipenuhi oleh wartawan asing pada Sabtu (26/3/2011). Ia menunjukkan bekas luka memar akibat serangan yang dilakukan oleh milisi Muammar Gaddafi, Reuters melaporkan.
“Lihatlah apa yang dilakukan milisi Gaddafi terhadap saya,” teriak Eman al-Obaidi sembari menangis.
Setelah diintimidasi oleh petugas keamanan dan staf hotel, yang juga menghalangi wartawan yang mencoba untuk mewawancarainya, ia akhirnya dibundel ke dalam mobil dan dibawa pergi.
Al Obaidi mengatakan dia telah ditahan di sebuah pos pemeriksaan di Tripoli karena dia berasal dari kota Benghazi.
“Mereka mengeluarkan serapah, merekam saya yang terikat tak berdaya. Saya benar-benar merasa sendirian,” tuturnya.
“Mereka mengencingi saya. Mereka menodai kehormatan saya.”
Al Obaidi, yang berusia sekitar 30-an, mengatakan dia telah diperkosa oleh 15 pria dalam dua hari.
“Penyidik menelepon saya dan berkata dia sedang mabuk, bahwa dia kemungkinan menderita penyakit mental,” kata juru bicara pemerintah Libya, Mussa Ibrahim, kepada wartawan, mengutip laporan awal.
“Kami memeriksa identitas dan latar belakangnya. Kami pun sedang melakukan penyelidikan apakah insiden pelanggaran tersebut benar-benar terjadi ataukah bisa jadi itu hanya fantasinya semata,” ungkap Ibrahim.
Wakil Menteri Luar Negeri Libya, Khaled Kaim, berbicara bersama Ibrahim, mengatakan dia akan langsung turun untuk menyelidiki insiden tersebut. “Saya yakin ia akan diperlakukan sesuai dengan hukum,” katanya.
Al Obaidi tak henti menangis. Ia mengatakan, “Lihat wajah saya! Lihatlah punggung saya!.. Seluruh tubuh saya memar.”
Saat ia berbicara, sembari menangis dan gemetar, staf hotel dan petugas keamanan berpakaian preman mencoba untuk mendorong dan mengintimidasi dirinya. Dia berlari dari satu meja ke yang lain di restoran hotel.
Sejumlah wartawan menyaksikan Al Obaidi benar-benar mencari pertolongan dan berusaha menghindari kejaran staf hotel yang menggenggam pisau meja dan berteriak: “Dasar pengkhianat! Beraninya kau mengatakan hal itu?”
Kemudian, seorang pria berpakaian sipil mengeluarkan pistol.
Seorang wartawan asing yang berusaha merekam kejadian itu segera dipukuli dan kamera mereka rusak.
Al Obaidi akhirnya diseret ke sebuah taman di luar hotel. Wartawan berusaha mendekatinya, namun petugas keamanan mencegahnya.
Dia kemudian diseret ke tempat parkir dan diborgol ke dalam mobil putih. Pihak keamanan mengatakan mereka membawanya ke rumah sakit.
“Mereka membawa saya ke penjara,” teriak dia, sembari berjuang untuk melepaskan diri. “Mereka membawa saya ke penjara,” ia berteriak lagi. (althaf/arrahmah.com)